Kumpeh Ulu Masuk Kategori 3T, Tantangan Besar untuk Distribusi MBG

Rabu 08 Oct 2025 - 13:10 WIB
Reporter : Qudsiah Ainun Nisa
Editor : Jennifer Agustia

JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kini telah memasuki 3 lokasi yang cukup jauh daripusat kota, yakni Tangkit, Marene dan Kumpeh Ulu. 

Jumat, 3 Oktober 2025 lalu, tim peninjau dari Jawa Barat turun langsung ke lapangan, untuk melihat bagaimana kondisi lokasi yang nantinya akan menjadi tempat produksi MBG. 

Bermula dari seorang pengusaha bernama Nurdin Hamzah yang berdomisili di Jawa Barat,  berkeinginan memberikan kontribusi di tanah kelahirannya yaitu Jambi.

Mengingat Jambi merupakan wilayah yang sulit untuk mendapatan pekerjaan, tentunya membuat Nurdin tergerak untuk dapat lebih banyak memberikan kontribusi.

Kemudian Nurdin bekerjasama dengan kedua sahabatnya yang salah satunya bekerja sebagai staff verifikasi titik MBG. Dan satunya lagi merupakan pemilik yayasan di Jawa barat.

Dalam hal ini, Nurdin pun dipercaya untuk menjadi perwakilan yayasan sahabatnya untuk mengelola MBG di Jambi.

“Permintaan saya disetujui, bahkan didukung untuk bisa lebih banyak. Karena saya sampaikan bahwa di Jambi sulit sekali mencari kerja, banyak tenaga produktif yang tidak punya kesempatan kerja,” ungkapnya.

Ada tiga lokasi yang menjadi titik produksi MBG ini, yaitu Tangkit, Marene, dan Kumpeh Ulu. Dari ketiga titik lokasi ini, tantangan terbesar datang dari lokasi Kumpeh Ulu.

Pasalnya, daerah tersebut merupakan kawasan potensi banjir dan kawasan kategori 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar, sehingga berpotensi kurang diperhatikan.

Pada saat meninjau lokasi tersebut, terlihat bekas air yang tertinggal di pohon sekitar sana. Meskipun begitu, pihaknya mengaku akan tetap memperjuangkan wilayah Kumpeh Ulu ini.

“Selain itu, kawasan 3T ini menjadi prioritas karena layanan gizi di wilayah ini sangat mendesak. Program MBG juga penting untuk menekan stunting, membuka lapangan kerja , sekaligus memperkuat rantai pasar lokal,” jelas Nurdin.

Diketahui kurang lebih ada 10 sekolah yang belum mendapatkan MBG di sekitar wilayah Kumpeh Ulu ini.

“Kemungkinan besar belum mendapatkan MBG, karena titik MBG kami disetujui berdasarkan koordinat, dan di sekitar area kami belum ada MBG," katanya.

Lokasinya yang terpencil juga menjadi kendala dalam proses pengiriman, melihat jarak dan infrastruktur jalan yang kurang mendukung. 

Pihaknya mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan pembangunan untuk MBG. 

Kategori :