Rela Antre Demi Barang Viral? Ini Penjelasan Psikologis di Baliknya

Rabu 15 Oct 2025 - 15:45 WIB
Reporter : Elisa Sakinah
Editor : Finarman

Secara psikologis, semakin besar usaha seseorang untuk mendapatkan sesuatu, semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan.

Rasa lelah antre justru membuat keberhasilan membeli barang tersebut terasa seperti kemenangan kecil.

Fenomena ini dikenal dengan effort justification dalam psikologi konsumen.

BACA JUGA:Shuhua (G)I-DLE Jadi Duta Pariwisata Taoyuan, Promosikan Keindahan dan Budaya Kampung Halaman

BACA JUGA:Empat Warisan Budaya Asal Badung Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional 2025

Tapi, Waspadai Dampak Negatifnya

Di balik euforia barang viral, ada juga sisi negatif yang perlu diwaspadai:

• Risiko penyesalan setelah membeli (buyer’s remorse) jika barang tidak sesuai ekspektasi.

• Pemborosan waktu dan tenaga.

BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Tanggapi Isu Jasa Doa Online, Sebut Hanya Candaan Lama

BACA JUGA:7 Resep Jus Buah Segar untuk Redakan Asam Lambung, Aman dan Menyehatkan!

• Harga barang bisa melonjak karena tingginya permintaan.

• Timbul stres jika gagal mendapatkan barang yang diincar.

Fenomena barang viral menunjukkan bahwa keputusan membeli tak selalu didasari kebutuhan rasional, melainkan juga dorongan emosional dan sosial.

Antusias mengikuti tren bukan hal yang salah, asal tetap bijak dan mampu mengendalikan diri agar tidak menyesal di kemudian hari. (*)

BACA JUGA:Busui Wajib Tahu! Asam Lambung Tak Ganggu Kualitas ASI, Ini Alasannya

Kategori :