JAMBI - Persoalan angkutan batu bara di Jambi, serta belum selesainya jalan khusus batu bara, hingga saat ini masih menjadi persoalan. Baru-baru ini, ratusan truk angkutan batu bara parkir di depan rumah Dinas gubernur Jambi, sebagai bentuk protes para sopir truk batu bara lantaran tak memiliki pemasukan lagi.
Sebab, operasional angkutan batu bara di jalan umum dihentikan, dialihkan ke sungai.
Gubernur Jambi, Al Haris kembali meminta para pengusaha batu bara untuk serius dan segera menyelesaikan pembangunan jalan khusus batu bara.
Al Haris menyatakan bahwa para pengusaha batu bara harus bertindak dengan penuh kesadaran, untuk menyelesaikan kewajiban mereka membangun jalan khusus batu bara. Mereka jangan hanya mengambil keuntungan dari bisnis itu, tetapi tidak mau berkorban.
BACA JUGA:Pegawai Lapas Jambi Ditangkap, Bawa Sabu 30 Kilo
BACA JUGA:Rizal Ramli
“Jadi kita ingin mereka juga sadarlah sebagai pengusaha. Jangan hanya mengambil keuntungan saja, tapi tidak mau berkorban untuk membangun jalan hauling,” ujar Gubernur Al Haris usai meresmikan Mall Pelayanan Publik di Sarolangun.
Al Haris juga menekankan bahwa undang-undang menetapkan pengusaha batu bara harus membangun jalan khusus. Setidaknya, setiap pengusaha harus membangun jalan hauling yang menghubungkan perusahaan mereka ke sungai.
“Selama ini mereka tahunya batu bara ini terjual saja. Padahal dalam aturannya, setiap pengusaha tambang yang akan menjalankan usahanya, harus menyiapkan jalur khusus batu bara mereka, minimal ke sungai,” tekan Al Haris.
Dalam kesempatan tersebut, Al Haris juga menjelaskan bahwa dirinya tidak dapat memenuhi permintaan para sopir batu bara yang meminta jalan nasional digunakan untuk angkutan kembali. Terlebih lagi saat ini, jalan lancar sangat dibutuhkan dalam rangka mensukseskan Pemilu serentak 2024.
BACA JUGA:PKK Jambi Beri Pelatihan Smart Edu Alquran
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Dia Tata Cara Memilih Pada Pemilu 2024
“Agar semua lancar, teman-teman KPU membutuhkan jalur yang lancar untuk mengantarkan dan distribusi seperti kertas suara,” kata Al Haris.
Al Haris juga menyatakan bahwa sopir truk batubara yang terkena dampak kebijakan penghentian hauling di jalan nasional ini, akan segera menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Maka kita beri BLT kepada para sopir batu bara ini segera. Sambil juga kita meminta pihak pengusaha tambang itu memikirkan hauling untuk batubara mereka,” pungkasnya. (enn)