KUALA LUMPUR - Sejak Minggu 4 Februari 2024 dini hari aktivitas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur terlihat ramai. Para petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara luar negeri (KPPSLN) dan pengawas kotak suara keliling (KSK) berdatangan satu per satu.
Saat itu merupakan hari pertama pemungutan suara Pemilu 2024 dengan metode KSK. Mereka yang datang ke KBRI sejak dini hari itu merupakan para petugas yang akan bekerja ke lokasi-lokasi warga negara Indonesia (WNI) yang berjarak jauh, seperti perkebunan, pabrik, maupun kongsi-kongsi yang ada di wilayah Perak, Kelantan, hingga Terengganu.
Mobil-mobil van berkapasitas delapan hingga 10 penumpang yang akan mengangkut petugas KPPSLN dan pengawas KSK beserta logistik pemilu juga mulai berdatangan, dan tampak mengantre di Jalan Tun Razak sekitar kedutaan.
Pengamanan untuk masuk ke dalam KBRI Kuala Lumpur tampak makin ketat. Polri mendatangkan setidaknya 15 aparat, khusus untuk membantu memastikan kerawanan-kerawanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah Kuala Lumpur tidak mengganggu keamanan dan ketertiban.
BACA JUGA:Indonesia Siap Berlaga di Sri Lanka International Challenge 2024 dengan 12 Perwakilan
BACA JUGA:KPK Fasilitasi Puluhan Tersangka Korupsi Untuk Gunakan Hak Pilihnya Pada Pemilu 2024
Jumlah petugas KPPSLN dan pengawas KSK yang berdatangan ke kedutaan makin banyak sebelum subuh. Hari itu, ada 92 KSK yang akan menerima penyaluran hak suara WNI yang hanya berdomisili di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Selangor, Perak, Kelantan, dan Terengganu.
PPLN Kuala Lumpur telah menetapkan daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) untuk metode KSK sebanyak 67.946 orang dan pemungutan suaranya akan melalui 136 KSK. Adapun pelaksanaannya berjalan dari 4 hingga 10 Februari nanti.
Di halaman kedutaan, tampak teratur maksimal lima kendaraan van yang masuk untuk bergilir membawa logistik dan petugas pemilu.
Sejumlah aparat terlihat memastikan bahwa hanya satu kardus logistik pemilu, dua karton bilik suara, tiga petugas KPPSLN, dan satu pengawas KSK sudah masuk dalam van, sebelum mereka mulai bergerak ke lokasi KSK yang telah ditetapkan PPLN.
BACA JUGA:Jika Terpilih Mahfud MD Janji Berikan Pekerjaan dan Akses Layanan Umum bagi Disabilitas di Tiap Desa
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Jokowi Minta ASN, TNI, Polri dan BIN Harus Netral
Menurut anggota sekaligus Juru Bicara Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur Puji Sumarsono, nomor KSK yang mendatangi DPTLN memang tidak berurutan karena disesuaikan dengan kesiapan fasilitator tempat WNI akan menyalurkan hak suaranya.
KSK di Malaysia menyasar lokasi yang memiliki jumlah WNI yang banyak, seperti pabrik-pabrik atau kilang tempat pekerja migran Indonesia bekerja, perkebunan-perkebunan, komunitas-komunitas Indonesia, kongsi-kongsi di mana mereka terkonsentrasi.
Adapun penetapan hari dan waktu pelaksanaan pemungutan suara memerlukan kesediaan dan kesiapan fasilitator di lapangan. Selain itu, hanya satu tim KPPSLN dan pengawas KSK yang memang siap bertugas di hari itu saja yang bergerak. Maklum, sebagian besar dari mereka merupakan ekspatriat, mahasiswa, maupun pekerja migran Indonesia yang juga tentu memiliki rutinitas atau pekerjaan utama di Malaysia.