Jambi- Masyarakat Jambi sebagian besar masih mengkonsumsi beras dari provinsi tetangga Sumatera Selatan karena produksi petani setempat belum mencukupi kebutuhan.
Gubernur Al Haris di Jambi, Sabtu, mengatakan, daerahnya menjadi terbantu lantaran mendapatkan suplai dari Sumsel apalagi di saat sejumlah wilayah sentra produksi mengalami banjir.
"Saat ini untuk beras kita masih mengimpor, Jambi sendiri banyak menggunakan beras dari Sumsel," kata dia.
Ia mengatakan saat ini tak hanya beras yang mengalami kenaikan harga tapi cabai merah juga mengalami hal serupa akibat banjir.
BACA JUGA:Harga CPO Jambi Naik Rp179 Per Kilogram
BACA JUGA:77 Anak Terindikasi Stunting, Monitoring Tim TPPS Kecamatan Jelutung
Sejumlah sentra produksi cabai di Jambi juga gagal panen akibat banjir sehingga petani mengalami kerugian akibat tanaman terendam air.
Kedua komoditi tersebut yang mengakibatkan Jambi mengalami inflasi, dimana untuk beras walau sudah disuplai daerah lain tapi kenaikan harga tak dapat dihindarkan.
Begitu pula dengan cabai merah juga mengalami kenaikan karena stok berkurang di tengah lonjakan permintaan menjelang Ramadhan.
Pemprov Jambi bersama pemerintah kabupaten untuk menginisiasi penanaman cabai seperti di Desa Tidar Kuranji, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari untuk menjaga ketahanan pangan.
BACA JUGA:Festival Cap Go Meh Meriah, Hadirkan Multiplier Effect Bagi Masyarakat
BACA JUGA:Ridwan: Harus Jaga Imun Tubuh, Jelang Gelaran MTQ Provinsi Jambi Di Kerinci
Gubernur mengharapkan di setiap kampung tersedia satu atau setengah hektar lahan cabai sehingga setidaknya dapat memenuhi kebutuhan cabai di satu kecamatan.
Pemerintah Provinsi Jambi sangat mendukung program dari para petani juga program dari pemerintah kabupaten, terutama untuk pengembangan sentra pertanian.
Dukungan pemerintah itu seperti penyaluran bantuan bibit dan alat mesin pertanian. (ANTARA)