PSU di Kuala Lumpur Disebut Hampir Ricuh karena Data Pemilih Masih Bermasalah

Rabu 13 Mar 2024 - 12:57 WIB
Reporter : Fajar
Editor : Finarman

Akhirnya, untuk mengatasi keadaan, KPPS bersama pengawas dan aparat keamanan melakukan koordinasi untuk membuka layanan DPK lebih awal

guna mencegah terjadinya kerusuhan, sebut Lolly.

"Berdasarkan pengecekan pada cek DPT Online dan dokumen identitas calon pemilih, terdapat pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara (awal) di Kuala Lumpur, namun pada PSU tidak terdaftar sebagai DPT," kata Lolly.

Ia juga mengungkit insiden di KSK 039 yang dilaporkan terjadi intimidasi dari pemilih untuk mengarahkan pemilih lain memilih salah satu kandidat di area KSK hingga mengganggu keamanan.

"Terhadap kejadian di KSK 039, pengawas melakukan kajian dugaan pelanggaran pemilu," ucap Lolly.

Gangguan keamanan juga terjadi di wilayah konsentrasi 22 TPS di World Trade Center (WTC).

Lolly mengatakan, di sela-sela proses antrian di ruang holding di lantai 2, terdapat kegaduhan karena pemilih menyuarakan yel-yel untuk mendukung pilihan masing-masing.

"Pengawas pemilu melakukan upaya pencegahan terhadap gangguan keamanan dengan cara berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat dan PAM Pemilu LN Mabes Polri agar tidak terjadi kegaduhan dan provokasi terhadap pemilih," ujar dia.

Di WTC, antrean pemilih juga sempat mengular panjang karena KPU mulanya hanya mempersiapkan satu orang petugas di ujung pintu antrean untuk melakukan pengecekan kesesuaian foto pada dokumen identitas dengan wajah pemilih.

Pada tahap ini, pemilih yang tidak membawa identitas tidak diperbolehkan memasuki ruang registrasi.

"Pengawas pemilu menyampaikan saran kepada KPU agar pengecekan dilakukan langsung di meja registrasi untuk mengefisienkan waktu. Petugas KPU menindaklanjutinya dengan melakukan perubahan mekanisme pengecekan identitas sehingga tidak terjadi penumpukan antrean," jelas Lolly. (*)

Kategori :