SUNGAIPENUH - Proyek batu andesit di jalan depan Gedung Nasional yang menjadi icon baru kota Sungaipenuh, yang di klaim untuk mempercantik wajah Kota Sungaipenuh mendapat sorotan dari masyarakat. Sebab, proyek yang dibangun dengan dana ratusan juta pada tahun anggaran 2023 lalu, saat ini sudah hancur.
Yudi, dari Forum Peduli Daerah (FPD) mengkritik pembangunan proyek tersebut yang terkesan tidak dibangun dengan baik. Ini bisa dilihat dari kondisi proyek saat ini sudah hancur.
“Pemerintah kota Sungaipenuh gagal dalam perencanaannya, sehingga kualitasnya tidak bagus. Ini proyek pemasangan batu andenit yang amburadul dan terkesan asal jadi,” jelasnya.
Dijelaskan Yudi, paket proyek tersebut adalah rekonstruksi jalan protokol yang menghabiskan dana yang cukup besar yakni Rp 889 juta.
BACA JUGA:Ganti Rugi Belum Klir, Sengketa Lahan SDN 212 Kota Jambi
BACA JUGA:Wabup Baktiar Hadiri Perpisahan SMAN 3 Batanghari
“Kita minta ini bisa segera di Audit oleh BPK,” himbaunya.
Dijelaskan Yudi, sebelumnya proyek tersebut sudah beberapa kali diperbaiki setelah dibangun, namun kualitasnya kian buruk, bukan bertambah bagus.
“Masalahnya mulai dari pengenaannya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Kemudian untuk pemasangan batu andesit itu, dibutuhkan pekerja yang berpengalaman,” jelasnya.
Aktivis dari FPD ini menjelaskan bagaimana proses pemasangan batu alam seperti pemasangan batu andesit untuk lantai. Menurutnya yang pertama adalah pembersihan dan ratakan area lantai yang akan dipasang andesit, kemudian, pasang benang lurus melintang sesuai pola pemasangan. Sesuaikan tinggi benang dengan tinggi batu andesit, berikan sedikit jarak untuk celah adukan semen perekat andesi, rendam batu andesit agar dapat merekat lebih kuat, lalu ketuk agar menempel.
“Kemudian pasang semua batu andesit hingga lantai terpasang andesit. Selanjutnya tunggu sekitar 2-3 hari sampai semen mengering maksimal. Yang di depan gedung nasional itu memasang perekat semen itu mengakibatkan batu andesit tidak mengikat satu sama lainnya,” terangnya.
BACA JUGA:Ada Layanan Khusus untuk Jemaah Lansia, 3.116 JCH Jambi Mulai Berangkat 3 Juni 2024
BACA JUGA:Wagub Apresiasi Peran TP PKK Beri Pelayanan kepada Masyarakat
Bukan hanya itu saja, bollard yang ada di sepanjang trotoar di pusat Kota Sungaipenuh, juga terlihat rapuh dan sebagian sudah dilobang dan ditempel. Bahkan, beberapa ada yang sudah patah dan mengelupas.
Dari pantauan di lapangan, terlihat di sepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan rumah dinas Wakil walikota – depan Taman Tugu 17, sudah banyak yang rusak dan bergelombang. Untuk menutupi kerusakan, mereka mencoba menutupi dengan melakukan pengecatan bola menjadi warna emas.