JAMBIKORAN.COM - Lagi-lagi penulis yang bernama pena Tere Liye, sukses membuat novelnya yang kesekian, berjudul Dia Adalah Kakakku.
Novel ini menguras banyak air mata para pembaca karena kisahnya yang sangat mengharukan.
Novel ini terbit pada tahun 2018, recover dari novel Bidadari-bidadari Surga. Dengan ketebalan 350 halaman lebih.
Dengan banyaknya halaman tersebut, hampir di setiap bab membuat pembaca menangis, terharu, dan menyesakkan dada. Karena kisahnya yang luar biasa.
BACA JUGA:Ini Dia Fakta Menarik Sanji, Si Koki Kapal Kru Topi Jerami Anime One Piece
BACA JUGA:5 Rekomendasi Film Seru Buat Nemenin Weekend Kamu, Cek Apa Saja
Novel ini mengisahkan seorang kakak bernama Laisa, yang bekerja keras dan mengorbankan pendidikan demi adik-adiknya bisa terus lanjut sekolah dan bahkan hingga berkuliah.
Laisa adalah seorang kakak yang menyayangi keempat adiknya, yaitu Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan bungsu Yashinta.
Kehebatan kisah ini terletak di tidak adanya hubungan darah antara Laisa dan keempat adiknya.
Meski tak sedarah, mereka seperti kakak adik kandung yang sebenarnya. Saling menyayangi, peduli satu sama lain, dan terlebih lagi Laisa yang tidak pernah menganggap adiknya adalah beban dan keempat adiknya yang menganggap Laisa adalah kakak mereka.
BACA JUGA:Sinopsis dan 5 Karakter Kingdom of the Planet of the Apes,Era Baru Kehidupan Kera
BACA JUGA:Peran Antagonis yang Dilakoni Park Sung Hoon, Sukses Membuat Penonton Queen of Tears Geram
Laisa adalah anak yang dibawa oleh mantan suami Ibu dari keempat adiknya. Ayah Laisa yang hanya bertahan beberapa tahun saja dengan Ibu keempat adiknya, meninggalkan Laisa kecil.
Ibu tidak tega dan merawat Laisa dengan baik, layaknya anak sendiri.
Meski Laisa sangat jauh berbeda dengan keempat adiknya, Laisa yang bertubuh gempal dan pendek, berkulit cokelat dan rambut gimbal.
Dengan perbedaan tersebut keempat adiknya tetap menganggap dan menghormati Laisa sebagai kakak mereka.
Lahirnya 4 orang adik Yashinta, ketika Ibu menikah lagi dengan orang kampung. Adik-adik yang sangat Laisa sayangi.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Film Horor Korea Terbaik dan Paling Seram, Berani Nonton?
BACA JUGA:Dunia Sastra Indonesia Berduka, Penyair Joko Pinurbo Tutup Usia
Suami Ibu juga sangat menyayangi Laisa, tidak membeda-bedakan antara anak
kandungnya dengan Laisa.
Hingga suatu hari, ketika Ibu mengandung si bungsu Yashinta, Bapak tewas diterkam harimau di hutan.
Laisa yang sudah beranjak remaja, memutuskan bekerja lebih keras membantu Ibu di ladang, menggantikan sosok Ayah bagi adik-adiknya, dan memilih berhenti sekolah agar bisa meringankan beban Ibu dalam membiayai sekolah Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta.
Ada banyak pengorbanan yang dilakukan Laisa untuk adik-adiknya, ia yang tidak ingin menampakkan tangisannya di depan adiknya, agar mereka tak kehilangan teladan.
BACA JUGA:Jadi Penyair Berpengaruh di Dunia Sastra, Ini Profil Joko Pinurbo dan Karya yang Telah Diabadikannya
BACA JUGA:Capai Rekor Baru, Serial Drama Korea
Meski perkataan Ikanuri sangat menyakiti perasaanya, namun ia tetap menahan agar air mata tak mengalir di pipinya, itu semua ia lakukan demi adiknya.
Hal tersebut terdapat di halaman 106 dan 107, perkataan Ikanuri yang sangat kasar dan menyakitkan.
“Kami tidak mau pulang. Tidak mau. Kau bukan kakak kami. Kenapa pula kami harus patuh?” kutipan pada halaman 106.
“LIHAT! Kulit kau hitam. Tidak seperti kami yang putih. Rambut kau gimbal, tidak seperti kami, lurus. Kau tidak seperti kami, tidak seperti Dalimunte dan Yashinta. KAU BUKAN KAKAK KAMI. Kau pendek! Pendek! Pendek!” kutipan pada halaman 106-107.
BACA JUGA:Plot Twist Alur Drama Korea Queen of Tears, Chemistry Aktor Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won
BACA JUGA:Masih Ada yang Belum Terkalahkan, Ini Dia Villain Paling Tangguh di Dunia One Piece (Part 2)
Laisa menelan ludah. Matanya tiba-tiba berarir. “Ya Allah, aku mohon, jangan pernah, jangan pernah membuatku menangis di depan adik-adikku. Jangan pernah! Itu akan membuat mereka kehilangan teladan!” kutipan pada halaman 107.
Ada banyak hal yang dilakukan oleh Laisa untuk adik-adiknya. Ada banyak rahasia yang ia simpan sendiri, agar adik-adiknya tidak ikut menanggung beban yang sedang ia pikul.
Laisa yang berjuang sendirian dengan penyakitnya, tak pernah memberitahu adik-adiknya, hingga ia sudah terkapar di tempat tidur dan baru ia izinkan Ibu memberitahu adik-adiknya bahwa ia sakit parah.
Pesan dari Ibunya sangat singkat dan jelas, pesan yang membuat keempat adiknya terkejut.
BACA JUGA:10+ Rekomendasi Film Horor Terseram, Bikin Kamu Gak Bisa Tidur
BACA JUGA:Sempat Sulit Dihadapi Kru Topi Jerami, Ini Villain Paling Tangguh di Dunia One Piece (Part 1)
Pulanglah, anak-anakku! Untuk pertama dan sekaligus untuk terakhir kalinya, kakak kalian membutuhkan kalian. Kutipan Halaman 7.
Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta ketika mendapat pesan dari Ibunya, langsung bergegas pulang.
Ikanuri dan Wibisana yang sedang di luar negeri untuk pertemuan bisnis, rela membatalkannya demi Kak Laisa, kakak kesayangan mereka, kakak yang menyelamatkan mereka ketika tersesat di hutan dan hampir diterkam harimau.
Kak Laisa yang menyemangati Dalimunte untuk melanjutkan pendidikannya hingga ia menjadi seorang Profesor terkenal, yang diundang di berbagai acara penting.
BACA JUGA:Film Seram Tanpa Dialog berjudul 'Monster' akan hadir di Netflix 16 Mei 2024
BACA JUGA:Serial Drama Crime Korea 'Crash' Siap Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024
Seorang kakak, yang rela naik ke kampung atas ketika hujan lebat saat tengah malam, hanya untuk menemui mahasiswa KKN, agar memeriksa Yashinta yang sedang sakit parah di rumah.
Kak Laisa, sudah banyak melakukan pengorbanan yang untuk adiknya. Kak Laisa yang selalu gagal ketika menjalin hubungan, tapi ia tetap ikhlas.
Setiap kisah Kak Laisa begitu menyentuh sanubari, membuat air mata mengalir.
Salah satu pembaca mengatakan “Novel ini tuh benar-benar menejlaskan tentang beratnya jadi anak pertama, tapi adik-adiknya pengertian.