Akselerasi Yasonna
Dahlan iskan--
BACA JUGA:Lebih dari 200 Staf UNRWA Tewas di Jalur Gaza
Partai nasionalis, Partai Kristen dan Katolik disatukan dengan konsensus: ketua umumnya harus Banteng, sekjennya harus dari partai Kristen.
Kata ''konsensus'' menjadi mantra saat itu –mirip mantra demokrasi saat ini. Mantra ''konsensus'' dipuja sebagai tandingan atas konsep demokrasi –yang distigmakan secara negatif dengan istilah demokrasi liberal.
Semua keputusan diambil berdasar konsensus. Bukan dengan pemungutan suara. Hasil pemilu bisa diketahui dengan cepat –Golkar pasti menjadi pemenangnya.
Apa yang terjadi sekarang sama sekali tidak sekejam yang terjadi pasca ditetapkannya ''Akselerasi Pembangunan 25 tahun''.
BACA JUGA:Thierry Henry Resmi Tinggalkan Posisi Pelatih Timnas U-23 Prancis
BACA JUGA:Ilkay Gundogan Resmi Pensiun dari Tim Nasional Jerman dengan Alasan ''Kelelahan''
Bagi yang merasa drama politik sekarang ini kejam, ketahuan: Anda tidak pernah menikmati lezatnya KKN di masa Orde Baru. (DAHLAN ISKAN)