UNJA dan Pemprov Jambi Jalin Kerjasama Strategis untuk Optimasi Lahan Rawa

Mahasiswa Unja mempersiapkan perlengkapan -JAMBIKORAN.COM/HO-UNJA-

JAMBI – Universitas Jambi (UNJA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) telah memulai sebuah proyek strategis yang bertajuk “Survei Investigasi dan Desain (SID) Optimasi Lahan Rawa”.

Proyek ini, hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jambi, bertujuan untuk memaksimalkan potensi lahan rawa di daerah tersebut guna meningkatkan produktivitas pertanian serta kesejahteraan masyarakat.

Proyek SID ini mencakup wilayah yang luas, meliputi 8 kabupaten, 29 kecamatan, 131 desa, dan melibatkan 308 kelompok tani di Provinsi Jambi.

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengoptimalkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 serta memanfaatkan lahan rawa yang signifikan di provinsi ini.

BACA JUGA:Maskapai Rusak dan Batal Terbang, Penumpang Bandara Sultan Thaha Jambi Komplain

BACA JUGA:Penggunaan Vaksin Mpox Sudah Disetujui, Kemenkes Sebut Bukan Eksperimental

Ketua Tim Pelaksana Proyek SID, Dr. Ir. Rosyani, M.S., yang juga merupakan dosen Fakultas Pertanian UNJA, mengungkapkan bahwa tim proyek terdiri dari para ahli dengan latar belakang yang beragam, termasuk teknik sipil, hidrologi, sosial ekonomi, agronomi, dan geodesi.

Tim ini bertugas memetakan lahan, menyusun desain optimalisasi, serta memberikan rekomendasi teknis untuk konstruksi infrastruktur yang mendukung pertanian.

“Tim ini telah berhasil memetakan lebih dari 6.252 hektar lahan di delapan kabupaten di Provinsi Jambi, termasuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Muaro Jambi, Merangin, dan Sarolangun,” jelas Dr. Rosyani.

Dalam pelaksanaan proyek ini, para petani juga menerima berbagai bentuk dukungan, seperti pembangunan dan rehabilitasi tanggul, saluran irigasi, unit pompa, dan jembatan usahatani.

BACA JUGA:Mau Bermimpi Saja, Harus Tau diri? 'Home Sweet Loan' Menarik Perhatian Kisah Relatable

BACA JUGA:Gus Ipul Dilantikk Jadi Mensos, Eddy Hartono jadi Kepala BNPT

Selain itu, mereka mendapatkan bantuan benih, dolomit, serta dana untuk pengelolaan lahan.

Dr. Rosyani menambahkan, keterlibatan para ahli yang berkompeten memberikan kontribusi signifikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan