Anak Pungut
Disway--
Mudrick ditangkap. Diajukan ke pengadilan. Ia bebas. Penyebab bebasnya: jaksa salah dalam mengenakan tuduhan. Pasal tuduhan pidana biasa dicampur dengan tuduhan pidana ringan.
Tuduhan itu ditolak hakim. Dua jenis tuduhan seperti itu tidak bisa dijadikan satu. Pidana biasa harus ditangani hakim majelis (tiga orang). Pidana ringan cukup satu hakim.
Mudrick benar-benar merajai perpolitikan Solo. Ia jadi tokoh besar PPP. Ia jadi simbol sukses PPP di Solo.
Rupanya banyak pendukung Mega di Solo mencoblos dengan tutup mata: tepat di bintang. Di zaman akhir Orde Baru itu hanya ada tiga partai yang ikut Pemilu: PPP, Golkar, dan PDI (tanpa P).
Nama Mudrick top di atas top. Tapi ia tidak jadi apa-apa. Tetap jadi pribadi Mudrick. Yang mencintai bisnis batik, cinta barang antik, dan hobi berburu. Ia dikenal sebagai penembak jitu.
Yang ditembak bukan banteng, tapi celeng. Ia tahu di mana ladang berburu yang banyak babi hutannya. Hasil buruannya itu diserahkan ke penduduk sekitar hutan.
"Saat menyerahkan hasil buruan Pak Mudrick selalu mengingatkan ke mereka bahwa itu binatang haram. Risiko ambil sendiri," ujar Boyamin. Biasanya Mudrick berburu di sekitar Wonogiri-Pacitan.
Yang mengesankan dari perilaku politik Mudrick, kata Boyamin, adalah kemurnian perjuangannya. Mudrick melarang calon-calon anggota DPRD diganggu. Partai tidak boleh minta uang dari caleg. Mereka sudah berjuang untuk partai kok masih dimintai uang.