AHY Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat

Ketua DPD Demokrat Kaltim yang ditunjuk jadi Bendum DPP Demokrat, Irwan Fecho, bersama Ketum AHY. -JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Politikus asal Kalimantan Timur, Irwan Fecho, yang baru saja ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Staf Khusus Menteri Transmigrasi. Keputusan ini diambil setelah pengumuman jabatan barunya di Partai Demokrat.
Irwan, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur, menyampaikan bahwa pengunduran dirinya dari posisi Stafsus Menteri Transmigrasi ini sudah dipertimbangkan dengan matang.
“Seketika itu juga saya berniat mengundurkan diri dan hari ini saya realisasikan dengan menyampaikan surat pengunduran diri kepada Mentrans dari jabatan Stafsus Menteri bidang Komunikasi, Publikasi, dan Transformasi Digital,” kata Irwan di Kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta Selatan.
Alasan utama Irwan mundur adalah untuk fokus menjalankan tugas barunya di Partai Demokrat sebagai Bendum dan anggota Majelis Tinggi Partai. “Tugas sebagai bendahara umum partai dan anggota Majelis Tinggi sangat berat, mulia, dan membutuhkan konsentrasi penuh. Saya juga tidak ingin ada potensi konflik kepentingan dengan jabatan saya di Kementrans,” tambah Irwan.
BACA JUGA:Isu Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
BACA JUGA:Jumat Terakhir Puasa, SAH berpesan Lepas Ramadan dengan Ketakwaan
Meskipun posisi Stafsus Mentrans yang dijabatnya diakui bermanfaat untuk masyarakat, khususnya dalam mengembangkan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Irwan merasa bahwa tanggung jawab di Partai Demokrat lebih mendesak dan membutuhkan perhatian penuh. Ia menegaskan bahwa keputusan ini sudah dikomunikasikan dengan Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman Suryanagara, yang juga mendukung langkah tersebut. “Mentrans mendukung langkah saya ini. Beliau menghargai keputusan saya mundur dari Stafsus,” ujar Irwan.
Irwan juga optimistis bahwa program-program yang digagas oleh Kementerian Transmigrasi, seperti Transmigrasi Tuntas, Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusa, dan Transmigrasi Gotong Royong, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi.
Ia percaya bahwa lima program ini sangat komprehensif dan akan berkontribusi besar pada target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diusung Presiden Prabowo Subianto. “Saya yakin dalam lima tahun ke depan, kawasan transmigrasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung swasembada pangan, energi, dan hilirisasi industri,” pungkas Irwan.
Keputusan ini menunjukkan komitmen Irwan untuk mengabdikan diri sepenuhnya pada tugas politik dan partai, serta keyakinannya bahwa perubahan dalam struktur organisasi partai dan kementerian dapat membawa dampak positif bagi pembangunan negara.(*)