Penjualan Bendera di Bungo Turun hingga 50 persen lebih

pedagang bendera di kawasan Pasar bawah Muara Bungo, mengeluhkan penurunan omzet yang ia alami tahun ini mencapai lebih dari 50 persen dibanding 2024 lalu.-Siti Halimah/jambi independent-Jambi Independent

MUARABUNGO – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang, penjualan bendera merah putih di Kabupaten Bungo mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Asep, salah seorang pedagang bendera di kawasan Pasar bawah Muara Bungo, penurunan omzet yang ia alami tahun ini mencapai lebih dari 50 persen dibanding 2024 lalu.

“Kalau tahun kemarin, tujuh hari sebelum 17 Agustus penjualan sudah tembus 50 persen. Sekarang malah turun lebih dari 50 persen, daya beli warga berkurang untuk pembelian bendera,” ujarnya saat ditemui di lapak dagangannya, Senin (12/8).

Asep menjelaskan, harga bendera bervariasi tergantung ukuran. Untuk ukuran standar 90 cm dibanderol sekitar Rp20.000, sedangkan bendera panjang bisa mencapai Rp170.000. Seluruh bendera tersebut ia datangkan dari Garut, Jawa Barat.

BACA JUGA:Wako Alfin Lepas Tim Sepak Bola Turnamen U 15 Suratin CUP

BACA JUGA:Penantian 80 Tahun Terwujud, Bupati Hurmin Resmikan Jalan Sekaladi di Batang asai

Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya penjualan, kata Asep, adalah kebiasaan masyarakat yang memanfaatkan bendera lama. “Bendera ini kan tidak sekali pakai, jadi bisa dipakai ulang. Banyak yang masih punya bendera dari tahun sebelumnya, jadi tidak beli baru,” ungkapnya.

Fenomena menarik juga terjadi di kalangan pembeli muda. Asep mengaku beberapa anak muda datang menanyakan bendera bergambar karakter anime populer One Piece. “Banyak yang nanya bendera bergambar tengkorak One Piece, tapi saya tidak menjualnya. Saya hanya jual bendera merah putih dan umbul-umbul,” tuturnya sambil tersenyum.

Meski penjualan menurun, Asep tetap berharap momentum peringatan kemerdekaan dapat memberi angin segar bagi perekonomian lokal, terutama bagi pedagang kecil seperti dirinya. “Mudah-mudahan menjelang hari H nanti penjualan bisa naik, dan semangat kemerdekaan juga membawa rezeki bagi kami pedagang,” katanya.

 

Penurunan penjualan bendera tahun ini bukan hanya dirasakan Asep. Beberapa pedagang musiman di Bungo juga mengeluhkan hal serupa. Tren belanja masyarakat yang lebih selektif serta memanfaatkan kembali perlengkapan tahun sebelumnya menjadi tantangan tersendiri bagi para penjual atribut kemerdekaan. (mai/ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan