Kebiasaan Sepele Ini Bisa Merusak Otak

Reporter: Surya Elviza |

Editor: Surya Elviza |

Rabu , 03 Sep 2025 - 20:47

WASPADA : Kebiasaan yang bisa merusak otak.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

kebiasaan sepele ini bisa merusak otak                            jambi – kesehatan otak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia atau genetik, tetapi juga ditentukan oleh kebiasaan kecil dalam kehidupan sehari-hari. beberapa rutinitas yang tampak sepele ternyata bisa berdampak serius terhadap fungsi otak dan kesehatan mental.
berikut tiga kebiasaan yang perlu diwaspadai:
1. terlalu keras mengkritik diri sendiri
menghakimi diri sendiri secara berlebihan dapat memicu stres berkepanjangan pada otak. 
baca juga:tantangan berat menuju piala asia
baca juga:dipanggil untuk kualifikasi piala asia!
psikoterapis amy morin menjelaskan, kritik batin yang terus-menerus juga berisiko menimbulkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. sebagai gantinya, latih diri untuk memberi afirmasi positif dan menghargai pencapaian sekecil apa pun.
2. terlalu lama berada di tempat gelap
berdiam diri terlalu lama di ruangan gelap bisa mengganggu produksi serotonin, zat kimia otak yang berperan dalam mengatur suasana hati. 
studi dari journal of investigative dermatology menunjukkan, kurang paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko depresi serta memperburuk kondisi kesehatan fisik seperti stroke, diabetes, dan obesitas. 
disarankan untuk meluangkan waktu 15–30 menit setiap hari berjemur di bawah sinar matahari.
3. konsumsi kafein berlebihan
kopi dalam takaran sedang bisa membantu meningkatkan fokus dan meredakan migrain. 
namun, menurut ahli saraf dari st. peter’s health, nicole clark, konsumsi kafein lebih dari 400 mg per hari (setara dua cangkir kopi besar) bisa menimbulkan efek negatif seperti kecemasan, insomnia, tekanan darah tinggi, hingga gangguan suasana hati. 
mengurangi konsumsi kafein di sore dan malam hari serta menggantinya dengan teh herbal atau air putih bisa menjadi pilihan lebih sehat.
menjaga kesehatan otak tidak hanya bergantung pada gaya hidup besar seperti olahraga dan pola makan, tetapi juga dari menghindari kebiasaan-kebiasaan kecil yang merugikan.(*/viz)