Warga Kemantan Hilir Gelar Gotong Royong Akbar di Bandar Geda

Warga Desa Kemantan Hilir, Kecamatan Air Hangat Timur, kembali menggelar tradisi gotong royong akbar.-Saprial/Jambi Independent-Jambi Independent
KERINCI – Warga Desa Kemantan Hilir, Kecamatan Air Hangat Timur, kembali menggelar tradisi gotong royong akbar di area Bandar Geda, saluran irigasi besar yang menjadi sumber pengairan utama bagi persawahan masyarakat setempat.
Kegiatan ini merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan setiap menjelang musim tanam. Warga, terutama para pria dewasa yang dalam adat disebut "anak jantan", diwajibkan untuk ikut serta. Mereka yang tidak hadir tanpa alasan jelas akan dikenai sanksi adat yang telah ditetapkan oleh para tokoh adat desa.
Gotong royong ini dilaksanakan atas perintah Depati Nan Batigo Pernanti, lembaga adat tertinggi di desa tersebut. Tradisi ini menjadi simbol ketaatan masyarakat terhadap nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh leluhur.
Kepala Desa Kemantan Hilir, Nasriadi, menyampaikan bahwa tradisi ini tidak hanya menjaga kebersihan dan kelancaran aliran irigasi, tetapi juga mempererat hubungan sosial antar warga.
BACA JUGA:Bupati Merangin Luncurkan Program Revitalisasi 12 SD
BACA JUGA:Bupati Bungo Resmi Buka STQ ke-2 Tingkat Kabupaten Bungo di Tanah Sepenggal
“Gotong royong ini sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang dan tetap kita laksanakan sampai hari ini. Warga masih sangat kompak. Mulai dari tokoh adat, pemerintah desa, pemuda, hingga masyarakat umum semua turut berpartisipasi,” jelas Nasriadi.
Ia menambahkan bahwa kegiatan gotong royong bukan hanya rutinitas, melainkan bentuk doa dan ikhtiar bersama agar hasil panen ke depan bisa lebih baik dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat.
“Harapan kita, semoga dengan kekompakan dan kebersamaan ini, masyarakat mendapatkan hasil panen yang melimpah dan kehidupan yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Sebagai bentuk penegakan nilai adat, bagi pria dewasa yang tidak hadir dalam kegiatan ini tanpa alasan yang jelas, akan dikenakan sanksi oleh Depati dan Ninik Mamak desa. Hal ini bertujuan untuk menjaga disiplin dan rasa tanggung jawab sosial dalam masyarakat.
“Sanksi ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menjaga nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi warisan adat kita,” tegas Kepala Desa.
Gotong royong akbar di Bandar Geda menjadi cerminan kuatnya budaya gotong royong dan nilai-nilai kekeluargaan dalam masyarakat Kemantan Hilir. Tradisi ini terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas sosial dan budaya desa. (sap/ira)