Aksi Haru Anak Sekolah Bawa Pulang Daging Program MBG, Rela Berbagi Nasi dengan Sang Adik

JAMBIKORAN.COM – Sebuah momen sederhana namun penuh makna dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diadakan di sekolah menjadi viral di media sosial, memicu gelombang haru dan kekaguman warganet.

Video tersebut menampilkan seorang anak sekolah yang alih-alih menghabiskan jatah makan siangnya, justru memilih untuk membawa pulang lauk dagingnya untuk dimakan bersama sang adik di rumah.

Unggahan dari akun media sosial tersebut memperlihatkan betapa berharganya menu daging yang diterima anak tersebut, yang kemudian dibungkus dan dibawa pulang.

Narasi yang menyertai video menjelaskan bahwa kebahagiaan anak itu semakin lengkap karena bisa membagi lauk daging tersebut dengan adiknya, bahkan untuk dimakan kembali dengan nasi yang ada di rumah.

BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Budaya, Wawako Diza: Pemkot Jambi Punya Program Prioritas Bahagia Berbudaya

BACA JUGA:Julian Alvarez Frustasi

Momen ini menangkap esensi rasa persaudaraan dan keikhlasan di tengah keterbatasan ekonomi.

Kisah ini sontak mendapatkan respons emosional yang luar biasa dari warganet. Salah satu komentar yang paling menonjol menyatakan, "dari MBG kita tahu ada anak-anak yang tidak hanya ingin kenyang menikmati makan enak sendiri."

Komentar tersebut, yang telah disukai ribuan kali, menekankan bahwa tindakan anak itu bukan sekadar berbagi makanan, melainkan menunjukkan kemewahan hati yang mendahulukan kebutuhan orang lain, terutama anggota keluarganya.

Video ini menjadi pengingat bagi publik mengenai realitas bahwa masih banyak anak di Indonesia yang berada dalam kondisi rentan gizi.

BACA JUGA:Mitos Haid yang Masih Banyak Dipercaya

BACA JUGA:Maraton Film Jadi Gaya Hidup Baru

Program MBG yang menyediakan menu bergizi, termasuk protein hewani seperti daging, terbukti tidak hanya berfungsi sebagai asupan nutrisi di sekolah, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan yang dapat dibawa hingga ke rumah.

Program Makanan Bergizi Gratis, yang disebut-sebut dalam unggahan tersebut (ditandai dengan tagar #prabowo), bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan stunting.

Namun, di luar tujuan kesehatan, kisah-kisah seperti ini menunjukkan dampak sosial dan emosional yang mendalam.

Makanan yang dibagikan menjadi simbol kepedulian dan harapan, yang kemudian ditransformasikan menjadi aksi nyata solidaritas antar-saudara di lingkungan keluarga miskin.

BACA JUGA:Tips Membantu Anak Atur Emosi, Agar Lebih Tenang

BACA JUGA:Silent Walking Bagus untuk Kesehatan Mental

Diharapkan, kisah ini dapat memacu kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk terus memastikan program bantuan sosial seperti MBG berjalan lancar dan tepat sasaran.

Aksi berbagi yang ditunjukkan anak sekolah ini adalah bukti nyata bahwa sekecil apapun bantuan yang diberikan, dapat membawa kebahagiaan dan menguatkan ikatan keluarga.

Anak tersebut telah memberikan pelajaran berharga bahwa rasa kenyang sejati adalah ketika kebahagiaan itu dapat dirasakan bersama. (*)