Waspada Asam Lambung Naik (GERD): Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya Agar Tak Ganggu Aktivitas

Ilustrasi seorang wanita tampak memegang perutnya, menahan rasa perih akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.-Halodoc-

JAMBIKORAN.COM - Asam lambung yang naik ke kerongkongan atau dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) menjadi salah satu masalah pencernaan yang banyak dialami masyarakat modern.

Kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada (heartburn) hingga rasa pahit di mulut.

Jika tidak ditangani, GERD dapat mengganggu aktivitas harian dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius pada sistem pencernaan.

Naiknya asam lambung umumnya disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dan kebiasaan makan yang kurang baik. Salah satu pemicunya adalah makan berlebihan.

BACA JUGA:Sejumlah Titik Bakal Disisir Tim Terpadu, Tertibkan Pengemis hingga Gelandangan di Kota Jambi

BACA JUGA:Wow, Harga Emas Antam Pecah Rekor, Tembus Rp2,4 Juta per Gram Jumat 10 Oktober 2025

Saat seseorang makan dalam porsi besar, lambung akan bekerja ekstra untuk mencerna makanan, sehingga tekanan di dalam lambung meningkat dan asam bisa terdorong naik ke kerongkongan.

Karena itu, para ahli menyarankan untuk makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.

Selain itu, makan terlalu cepat atau langsung berbaring setelah makan juga menjadi penyebab umum.

Posisi berbaring membuat katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sempurna, sehingga asam lambung mudah naik.

BACA JUGA:Diskominfo Kota Jambi dan IWAKO Perkuat Sinergi, Kadis Baru Tekankan Profesionalisme Pers

BACA JUGA:Bank Indonesia Jambi Ajak Jurnalis Ikuti Capacity Building di Bali

Idealnya, beri jeda sekitar dua hingga tiga jam setelah makan sebelum tidur agar sistem pencernaan bekerja dengan baik.

Beberapa jenis makanan pemicu asam lambung juga perlu dihindari, seperti kopi, cokelat, gorengan, serta makanan pedas dan berlemak.

Jenis makanan tersebut dapat melemahkan katup lambung dan merangsang produksi asam berlebih.

Jika gejala heartburn sering muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya mulai mencatat dan mengurangi jenis makanan tersebut.

BACA JUGA:Dion Wiyoko Ajak Anak-anak di Maros Biasakan Hidup Bersih dan Sehat

BACA JUGA:Memahami Siklus Menstruasi: Tahapan, Peran Hormon, dan Cara Menghitungnya

Selain pola makan, stres berlebihan juga berperan besar dalam memperparah kondisi asam lambung.

Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung sekaligus memperlambat pencernaan.

Mengelola stres dengan olahraga ringan, istirahat cukup, dan teknik relaksasi dapat membantu menurunkan risikonya.

Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga termasuk faktor pemicu utama. Nikotin dan alkohol dapat melemahkan otot katup kerongkongan bagian bawah dan mengiritasi dinding lambung.

BACA JUGA:Kisah Cinta Amanda Manopo dan Kenny Austin Berujung di Pelaminan, 10 Oktober Jadi Saksi

BACA JUGA:Sinsen Group Rayakan Hari Batik Nasional, Ajak Karyawan Lestarikan Budaya Indonesia Lewat Media Sosial

Sedangkan kelebihan berat badan (obesitas) menambah tekanan pada perut yang akhirnya mendorong asam naik ke atas.

Jika gejala asam lambung muncul lebih dari dua kali seminggu atau disertai nyeri dada dan sulit menelan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Pemeriksaan medis dan perubahan gaya hidup menjadi langkah utama untuk mencegah komplikasi seperti tukak lambung atau radang kerongkongan.

Menjaga pola makan, berat badan ideal, dan menghindari stres adalah kunci utama untuk hidup bebas dari gangguan asam lambung. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan