Warga Keluhkan Banjir Tahunan jadi Langganan, Akibat Sedimentasi Aliran Sungai Lagan

LANGGANAN : Suasana banjir yang selalu datang setiap tahun menjadi langganan yang selalu dikeluhkan warga.-Foto : Harpandi-Jambi Independent

MUARASABAK,JAMBIKORAN.COM - Setiap tahun, kawasan Desa Suka Maju, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur dan sekitarnya kerap menjadi langganan banjir akibat luapan air Sungai Lagan. Ini dampak dari sedimentasi aliran sungai tersebut.

Kawasan Desa Suka Maju ini juga berdampingan langsung dengan kawasan hutan produksi tanaman akasia milik PT WKS.

Dampak dari banjir luapan air sungai ini membuat sejumlah ruas jalan umum penghubung antar pemukiman warga terendam.

Buka hanya itu, banjir juga merendam kawasan permukiman warga, pasar tradisional, kantor desa dan juga sejumlah fasilitas umum lainnya.

Selain ancaman hewan berbisa bahkan hewan buas air lainnya, saat banjir ini melanda sejumlah kabel listrik yang menghubungkan satu rumah ke rua lainnya yang terjuntai kebawah juga ikut tersentuh luapan air.
Nadillah, warga setempat mengatakan, banjir tersebut membuat beberapa titik ruas jalan di Blok H Suka Maju terendam hingga setinggi paha orang dewasa.

BACA JUGA:PT Brahma Binabakti Beri Penghargaan kepada 5 Desa Bebas Karhutla

BACA JUGA:Polda Jambi Tetapkan Pemilik Lahan 189 Hektare Resmi Jadi Tersangka Karhutla

"Rumah saya juga ikut kena banjir pak. Kalau sudah malam, saya takut mau melintasi jalan yang terendam banjir. Kalau pulang kerja malam, saya biasanya numpang nginap di rumah kawan, nggak berani pulang ke rumah," ucapnya.

Dirinya menuturkan, wilayahnya setiap tahun menjadi langganan banjir. Terlebih disaat curah hujan cukup tinggi dan sering melanda wilayah Desa Suka Maju dan beberapa wilayah lain disekitarnya.

"Kalau kami sebagai warga ini hanya bisa berharap agar pemerintah dan pihak-pihak terkait bisa memikirkan dan memperhatikan nasib kami ini. Agar ada penanganan yang efektif, supaya wilayah kami tidak menjadi langganan banjir seperti ini," tuturnya.

Sementara itu, Didik Budi Cahyanto, Kepala Desa Suka Maju saat diwawancarai terkait kondisi bencana alam ini menjelaskan, wilayah Desa Suka Maju setiap tahun menjadi tumpuhan luapan air sungai dari beberapa lokasi disekitarnya.

BACA JUGA:Bruno Fernandes Absen, Amorim Pilih Tenang MU Tak Mau Salah Langkah di Bursa Januari

BACA JUGA:Apakah Sunscreen Boleh Dipakai Malam Hari?

"Ibarat kuali, desa kami ini berada di lekukan paling bawah dan jadi tumpuhan luapan air sungai," jelasnya.
Selain itu, dampak dari adanya sedimentasi aliran Sungai Lagan yang sudah terjadi sejak lama dan belum mendapat penanganan maksimal dari pihak terkait, membuat banjir tahunan yang rutin melanda wilayahnya tidak dapat dihindarkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan