Warga Keluhkan Banjir Tahunan jadi Langganan, Akibat Sedimentasi Aliran Sungai Lagan
LANGGANAN : Suasana banjir yang selalu datang setiap tahun menjadi langganan yang selalu dikeluhkan warga.-Foto : Harpandi-Jambi Independent
"Saat ini Sungai Lagan yang melintas beberapa desa di sekitar wilayah kami ini sudah mulai dangkal dan sudah banyak dipenuhi sampah pepohonan serta sudah banyak ditumbuhi rumput dibagian tengah aliran sungai hingga kebagian pinggir sungai," ujarnya.
Memang sudah ada beberapa kali alat berat memberishkan aliran sungai tersebut, akan tetapi tidak efektif, karena cuman bisa menjangkau bagian pinggir sungai.
"Yang efektif itu, pembersihan aliran Sungai Lagan ini harus menggunakan ekskavator amfibi. Jadi bagian tengah sungai juga bisa ikut dibersihkan dari rerumputan liar dan bisa digali bagian tengah badan sungai, supaya tidak terjadi lagi pendangkalan sungai," ungkap Kades Suka Maju ini.
BACA JUGA:Perbedaan Sheet Mask, Clay Mask dan Sleeping Mask
BACA JUGA:RSUD Raden Mattaher Kembali Digugat Perusahaan Pengelolaan Limbah Rp 1 Miliar
Dirinya menyebutkan, akibat banjir ini, ada beberapa warga yang harus mengungsi bersama keluarganya ke rumah kerabat atau saudara terdekat yang tidak terkena dampak banjir ini.
"Ada beberapa KK yang rumahnya terendam banjir mengungsi ke rumah kerabat atau saudara untuk sementara waktu," sebutnya.
Bukan hanya itu, dampak banjir yang menutupi ruas jalan juga membuat pengendara sepeda motor sulit untuk melintas dan menimbulkan ancaman tersendiri.
Terlebih, jalan utama di kawasan Blok H Suka Maju yang terendam banjir tersebut masih bebatuan, yang dikhawatirkan bisa membuat pengendara sepeda motor terjatuh saat melintasinya.
Lebih lanjut Didik Budi Cahyanto juga menerangkan, dampak banjir ini juga membuat pasar tradisional yang berada di seberang jalan kantor Desa Suka Maju ikut terendam banjir dan tida bisa digunakan untuk sementara waktu hingga banjir surut.
"Saat ini pedagang memanfaatkan bahu jalan lintas dan jalan masuk ke kantor desa untuk berjualan, karena lokasi pasar terendam banjir," terangnya.
BACA JUGA:FKRT Alam Barajo Dikukuhkan, Wali Kota Tekankan Peran RT
BACA JUGA:Jelang Nataru, SAH Pesankan Kader Gerindra Jadi Pionir Kerukunan, Kedamaian dan Keharmonisan
"Meskipun tanggungjawab pengelolaan pasar ini dan penarikan retribusi pasar Suka Maju ini bukan ada di kami, akan tetapi milik Dinas Perindag Kabupaten Tanjab Timur, Kami dari Pemdes Suka Maju tidak keberatan jika pedagang menggunakan jalan masuk kantor desa untuk menjajalkan barang dagangannya. Hanya saja kami meminta tolong jaga kebersihan," pungkasnya. (*)