Dinkes Bungo Minta Warga Waspadai DBD

MUARABUNGO - Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo mengimbau masyarakat untuk mulai mewaspadai mewabahnya serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), seiring telah tibanya musim hujan.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, dr Safarudin Matondang mengatakan, bibit penyakit DBD adalah habitatnya di air yang tergenang, sehingga kasusnya meningkat pada Musim hujan.

BACA JUGA:Tips Atasi Kulit Belang

BACA JUGA:4 Masker Wajah yang Sangat Cocok Untuk Kulit Wajah Pria

"Dengan kata lain, nyamuk DBD ini nyamuk elit karena tumbuh di genangan air bersih,” kata dia.

Makanya, masyarakat harus mulai waspada terutama di kawasan perkotaan.
 
Untuk mengatasi hal itu, masyarakat diingatkan untuk melakukan gerakan 3M Plus (mengubur barang bekas, menutup bak penampungan, dan menguras bak mandi) dan memelihara ikan pemakan jentik di kolam.
 
"Selain menjaga kebersihan lingkungan, antisipasi juga bisa dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengonsumsi asupan makanan bergizi, memperbanyak makan buah, minum air putih dan olahraga teratur," ujarnya.
 
Safarudin menerangkan, DBD yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti mempunyai gejala demam dengan siklus tinggi-rendah dalam tempo beberapa hari.

Bukan hanya DBD, penyakit lain yang perlu diwaspadai di Musim hujan yakni diare karena Banjir  biasanya membuat air tercemar.
 
"Batuk, pilek dan sakit tenggorokan juga biasanya meningkat kasusnya karena perubahan cuaca dan Musim hujan," pungkasnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bungo, per September 2022 tercatat ada 15 kasus DBD ditangani Puskesmas.

Di mana 10 orang positif DBD dan 5 orang lainnya baru gejala DBD. Angka tersebut sama dengan kasus DBD pada tahun 2021 lalu. Tidak ada kasus meninggal dunia.

Kecamatan yang paling banyak muncul kasusnya DBD yakni Rimbo Tengah, Kuamang Kuning 1 orang, Tanah Tumbuh 1 orang, Rantau Ikil 1 orang dan Babeko 1 orang. (mai/zen)