Waka MPR Minta Akhiri Perseteruan Usai Pilpres 2024

PERSETERUAN: Yandri Susanto saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.-Rian Muiz/Jambi Independent-ANTARA

JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto meminta segenap elemen bangsa untuk mengakhiri perseteruan usai pemenang Pilpres 2024 ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

"Maka pesan saya karena pilpres sudah selesai, grup WA (WhatsApp) itu sangat panas selama ini seperti enggak kenal satu sama lain. Tolong di akhir pilpres sudah selesai jangan baper (bawa perasaan), yang kalah jangan sakit hati, yang menang biasa saja, (Pilpres 2024, red) sudah selesai," kata Yandri. 

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Halal Bihalal bersama Perhimpunan Warga Kabupaten Kaur (PWKK) dan Himpunan Keluarga Jurai Kedurang (HKJK) se-Jabodetabek, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (28/4). 

BACA JUGA:Raden Ridwan Mendaftar ke PKB Maju di Polwako Jambi

BACA JUGA:Martunis Nyatakan Siap Maju di Pilbub Bungo

Yandri berharap perhimpunan tersebut mampu memberikan teladan baik untuk kembali merajut persatuan diatas perbedaan.

"Mari kita tunjukkan PWKK dan HKJK itu memberi contoh kepada anak bangsa lain bahwa kontestasi boleh berbeda, tapi setelah proses berbeda mari kita kembali bersatu," ujarnya.

Dia lantas menyampaikan pantun terkait pentingnya menjaga persatuan bangsa demi Indonesia maju. 

"Jalan-jalan ke Bengkulu Selatan, tidaklah lupa membeli duku. Marilah kita jaga persatuan, untuk menuju Indonesia maju," ucap dia.

BACA JUGA:Ternyata Ada Sejumlah Hal yang Ditakuti Para Zodiak, Apa Saja Itu ? (Part 2)

BACA JUGA:Berapa Kisaran Biaya yang Dikeluarkan Parto Patrio Usai Jalani Operasi Batu Ginjal? Yuk Simak

Lebih lanjut, dia juga berharap pemerintah pusat pada periode mendatang menaruh fokus perhatian untuk memajukan Provinsi Bengkulu.

"Saya minta kepada siapapun yang berkuasa di republik ini tidak ada alasan untuk tidak memajukan Provinsi Bengkulu, tidak ada alasan pemerintah pusat untuk tidak memajukan, baik pembangunan fisik maupun sumber daya manusia Provinsi Bengkulu," kata Yandri. (ANTARA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan