JAMBIKORAN.COM - Kasus kematian bayi asal Sukabumi, Jawa Barat, pasca melakukan imunisasi 4 vaksin sekaligus belum lama ini membuat masyarakat khawatir.
Banyak yang bertanya-tanya, apakah imunisasi atau vaksin berkali-kali bisa menyebabkan efek samping berat hingga kematian?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menegaskan bahwa pemberian imunisasi ganda pada anak dijamin aman dan tidak menyebabkan kematian.
Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.Trop.Paed juga menegaskan, imunisasi tidak dapat menyebabkan kematian dan direkomendasikan sejak tahun 2003.
BACA JUGA:Dukung Keselamatan Jamaah Haji, SAH Ingatkan Tentang Manfaat Vaksin Meningitis
BACA JUGA:AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 dari Pasaran Global
“Hampir semua vaksin dapat diberikan secara ganda. Pemberian lebih dari 3 jenis antigen tidak akan menyebabkan kematian,” ujarnya dikutip dari disway.
“Kombinasi apapun secara umum tepat untuk dilakukan. Efek yang timbul umumnya ringan, berlangsung singkat dan sembuh dengan atau tanpa pengobatan," lanjutnya.
Terkait efek imunisasi yang berkaitan dengan kematian, Prof. Hindra menyebut terdapat kondisi KIPI berat yang dinamakan syok anafilaktik. Reaksi anafilaktik akibat vaksinasi sangat jarang terjadi.
KIPI berat, yaitu menunjukkan gejala yang parah dan biasanya tidak berlangsung lama seperti kecacatan, syok anafilaktik dan alergi. Syok anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat.
BACA JUGA:Ini Mitos dan Fakta Tentang Vaksin,Yuk Simak!
BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat,DPR Singgung Penelitian Nyamuk Wolbachia dan Kebutuhan Vaksin
“KIPI berat imunisasi adalah syok anafilaktik yang timbul 30 menit setelah imunisasi,” ujarnya.
Terdapat ketentuan pemberian imunisasi ganda, salah satunya adalah anak harus sehat. Sebelum menerima suntikan lebih dari satu jenis antigen vaksin, tenaga kesehatan biasanya melakukan skrining terhadap anak.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Prima Yosephine menerangkan, tidak ada perbedaan persyaratan kesehatan dalam pemberian imunisasi satu atau lebih antigen. “ Imunisasi aman diberikan kepada anak yang sehat, tidak sedang sakit berat, dan tidak dalam kondisi imunokompromais/imunodefisiensi. Tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh bayi dan anak sebelum melakukan imunisasi ,” bebernya.