Upaya Selamatkan DAS Pengabuan, Lubuk Larangan Rengas Tapus Betuah

Kamis 01 Aug 2024 - 19:10 WIB
Reporter : Khairul Umam
Editor : Surya Elviza

Sejak 2013, Yayasan Setara Jambi sudah melakukan advokasi pertanian sawit berkelanjutan. Berbagai pelatihan tentang praktek-praktek pertanian berkelanjutan diberikan kepada pelatihan petani sawit swadaya.   

BACA JUGA:Polisi Dalami Adanya Dokumen Hibah Kapal dari PT FBS ke PT DBS Milik Dinar Candy Dalam Kasus Ko Apex

BACA JUGA:Tim Keslab TMMD Kodim Jambi Bersama Mahasiswa Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis di Desa Suka Maju

"Terkadang luasan pertanian kita ini tidak terbatas dan aktivitas pertaniannya menggangu lingkungan yang ada di sekitar kita seperti sungai. Nah kami membantu agar praktek- praktek pertanian ini dapat di jalankan dengan baik dan ramah lingkungan,"ungkapnya.

Isu-isu negatif tentang komoditi pertanian dalam hal ini kelapa sawit di Indonesia di kancah internasional tentang konflik dengan hewan dilindungi, praktek berkebun tidak ramah lingkungan, merusak hutan dan mencemari sungai. Yayasan Setara Jambi membantu petani sawit swadaya menepis isu tersebut. 

Elyas, warga Desa Tanjung Paku berharap dengan adanya Lubuk Larangan mereka akan menikmati banyak ikan seperti dulu lagi. 

"Berbagai macam siput sungai , kami sebut disini tekuyung, udang sungai, remis dan ikan-ikan lokal seperti baung, semah dan lampan di Sungai kami melimpah, sekarang berkurang. Sekarang yang melimpah banjir, karena kiriman sampah juga dari hulu," keluhnya mengingat banjir hampir 3 bulan di tahun lalu.  

BACA JUGA:Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2024, Pertamina Tetap, Shell dan BP Naik!

BACA JUGA:Wah, Tol Baleno Ditargetkan Selesai Akhir Agustus, Progres Sudah 92,5 Persen

Lubuk Larangan Rengas Tapus Betuah ditetapkan per Juli 2024 hingga 3 tahun ke depan. (Rul)

Kategori :