MUARABUNGO – Setelah sempat tertunda sehari, uji coba penggunaan Jembatan Bailey penghubung Jambi-Sumbar yang terputus akibat banjir pada Minggu, 2 Maret 2025, akhirnya dilakukan pada Selasa, 11 Maret 2025. Uji coba ini dilakukan setelah pengerjaan penimbunan tepi jembatan selesai dilakukan.
Uji coba ini disaksikan langsung oleh Kasat Lantas Polres Bungo, AKP Edo Dharma Yudha, didampingi oleh Kabag Ops Polres Bungo AKP BM Pasaribu, Kapolsek Jujuhan AKP Ardi, serta personel Satlantas Polres Bungo. Selain itu, hadir pula Danramil Tanah Tumbuh beserta Babinsa, serta anggota dan personel Polsek Jujuhan dan Polsek Batin Dua Pelayang.
AKP Edo Dharma Yudha mengonfirmasi bahwa uji coba dilakukan dengan membebani jembatan menggunakan kendaraan seberat 23 ton.
"Betul, pada hari ini, Selasa, 11 Maret 2025, telah dilakukan tes uji coba dengan berat kendaraan 23 ton di atas jembatan bailey. Setelah uji coba berjalan lancar, kendaraan akan diperbolehkan melintas dengan sistem buka-tutup. Semoga semua berjalan dengan lancar," ungkapnya.
BACA JUGA:Helen Orang Nomor 1 Dalam Jaringan Peredaran Narkotika Jambi
Sampai Selasa sore, pekerja masih menyelesaikan pengaspalan jalan untuk naik ke jembatan.
Uji cob aini sendiri, harus molor satu hari, lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Sehingga, operasional juga harus tertunda, dan kemungkinan baru bisa dilewati kendaraan Rabu (12/3) ini.
Pantauan di lapangan, Selasa sore saat uji coba dilakukan, terlihat mobil pekerja melintasi jembatan yang baru selesai dikerjakan.
Sebelumnya, Kordinator Dirjen Bina Marga Jambi, Diaz Sodik mengatakan, pengerjaan pemasangan jembatan bailey agak molor dari jadwal yang sudah ditentukan dikarenakan tingkat curah hujan sangat tinggi.
Diaz menegaskan, kendaraan yang diizinkan melintas tak lebih dari 20 ton. Adapun jembatan bailey memiliki bentang panjang 30 meter dan lebar 4,5 meter.
"Total berat kendaraan ditambah muatan maksimal 20 ton. Kepada pengendara yang melintas diminta memperhatikan beban kendaraannya masing-masing, bagi yang melewati batas berat, dipotong mengurangi bebannya atau mencari jalur alternatif," pungkasnya. (mai/enn)