JAMBIKORAN.COM – Sebuah video yang menampilkan seorang driver ojek online (ojol) kehilangan motornya karena diangkut petugas Dinas Perhubungan (Dishub) viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak sang pengemudi hanya bisa pasrah saat motornya dinaikkan ke atas truk pengangkut Dishub, padahal ia sedang mengantarkan pesanan makanan. Video itu menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menilai tindakan petugas Dishub terlalu kaku dan tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah. Dalam video yang dibagikan akun @infojkt, narasi tertulis, “Sedih! Bapak driver ojol ini motornya diangkut Dishub saat sedang antarkan makanan.” BACA JUGA:Ammar Zoni Kembali Terseret Kasus Narkoba, Diduga Kendalikan Peredaran dari Dalam Penjara BACA JUGA:Francia Raisa Akhirnya Buka Suara soal Rumor Retaknya Persahabatan dengan Selena Gomez Kolom komentar pun dibanjiri empati dan kritik dari pengguna media sosial. Salah satu akun, @Ukhtin, menulis, “Kasian ehh, lagi nyari rezeki buat keluarganya padahal.” Komentar lainnya datang dari @JeniPoerwanto yang menuliskan, “Bayangkan kalau yang di atas truk itu para pejabat yang suka ngambil uang rakyat.” Netizen lain, @FebeArli, juga menyuarakan keresahan, “Dishub punya hatikah? Pendapatan ojol tidak sebesar gaji kalian.” Sementara akun @Hendrian menyoroti banyaknya aturan yang justru membingungkan masyarakat. BACA JUGA:Pemkab Batang Hari Gelar Lelang Terbuka Kendaraan dan Alat Berat Mulai 9 Oktober 2025 BACA JUGA:Netflix Luncurkan Fitur Main Game di TV, Pelanggan Kini Bisa Gunakan Ponsel sebagai Pengontrol “Makin ke sini aturan makin banyak, sampai masyarakat Indonesia tidak bisa tahu saking banyaknya,” tulisnya. Unggahan ini dengan cepat menarik perhatian ribuan pengguna media sosial karena menggambarkan sisi lain dari perjuangan pekerja lapangan yang terdampak penertiban. Meski petugas Dishub menjalankan aturan lalu lintas dan ketertiban umum, banyak yang menilai tindakan tersebut kurang bijak bila dilakukan tanpa mempertimbangkan situasi di lapangan. Warganet juga berharap agar kebijakan penertiban dilakukan dengan pendekatan yang lebih manusiawi. BACA JUGA:Topan Matmo Terjang Vietnam Utara, 8 Warga Meninggal dan 5 Masih Hilang BACA JUGA:Korlantas Polri: Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas via ETLE Naik Tajam, Ini Titik Kamera ETLE di Kota Jambi Banyak pengemudi ojol yang bekerja dari pagi hingga malam hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Motor merupakan aset utama bagi mereka untuk mencari nafkah. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara penegakan aturan dan empati sosial. Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil, penertiban tanpa dialog atau alternatif solusi hanya akan memperlebar jarak antara aparat dan masyarakat kecil. (*)
Kategori :