JAMBIKORAN.COM - Iritasi mata merupakan kondisi umum yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari alergi, paparan asap rokok, debu, pasir, serpihan benda asing, hingga penggunaan lensa kontak.
Salah satu bentuk iritasi yang paling sering terjadi adalah konjungtivitis atau peradangan pada selaput mata. Kondisi ini dapat muncul akibat alergi, infeksi virus, maupun bakteri, dan kerap disertai mata merah, berair, dan gatal. Dalam beberapa kasus, iritasi juga dapat muncul bersamaan dengan bintitan. Untuk meredakan iritasi mata, langkah pertama adalah mengenali jenis iritasi yang dialami. Konjungtivitis akibat virus biasanya pulih dalam satu hingga dua minggu tanpa pengobatan khusus. BACA JUGA:Wawako Dorong ASN Manfaatkan Program KPR FLPP BACA JUGA:Gaungkan Kebiasaan Baik untuk Anak Namun, jika disebabkan oleh bakteri, dokter umumnya memberikan antibiotik dalam bentuk salep, obat tetes, atau obat minum. Kondisi ini kerap ditandai keluarnya cairan kental atau nanah dari sudut mata. Sementara itu, konjungtivitis alergi umumnya terjadi pada kedua mata dan memunculkan gejala gatal, bengkak, serta mata berair. Obat tetes mata antihistamin atau kortikosteroid biasanya efektif meredakan keluhan tersebut. Membersihkan cairan atau kotoran dari mata secara rutin juga menjadi langkah penting. BACA JUGA:Damkartan Kota Jambi Evakuasi Anjing Liar BACA JUGA:Al Haris Tegaskan Komitmen Jambi Menuju Pemerintahan Terbuka Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah menyentuh area mata, serta gunakan tisu atau lap berbeda untuk tiap mata guna mencegah penularan. Penggunaan kompres hangat atau dingin dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman. Kain lembut yang telah direndam air diperas, lalu ditempelkan perlahan pada mata yang teriritasi. Ganti kain sebelum berpindah ke mata lainnya untuk menghindari penyebaran infeksi. Berbagai obat tetes mata tersedia di apotek, namun penggunaannya harus disesuaikan dengan penyebab iritasi. BACA JUGA:Anggi Minta Hukuman Ringan BACA JUGA:Daerah Diberi Waktu Hingga Akhir November, Tanjab Barat Tetap Jadi Tuan Rumah Porprov 2026 Obat tetes antibiotik digunakan untuk iritasi akibat bakteri, sedangkan air mata buatan dapat membantu meredakan mata kering dan gatal. Konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum memilih obat, terutama untuk memastikan dosis dan jenis obat yang tepat. Penularan iritasi mata akibat virus maupun bakteri dapat berlangsung cepat. Bahkan, pasien yang sudah sembuh berisiko terinfeksi kembali apabila kuman masih menular di lingkungan rumah. Untuk mencegah penyebaran, beberapa langkah yang disarankan adalah memperbanyak istirahat, menghindari keramaian, tidak menyentuh mata secara langsung, menghentikan sementara penggunaan kosmetik dan lensa kontak, serta tidak berbagi peralatan pribadi seperti handuk atau bantal. BACA JUGA:PT Surveyor Indonesia Gelar Penjurian Akhir Top 5 Kabupaten & Kota Peserta I-SIM 2025 BACA JUGA:RI Dorong Keterlibatan Otoritas Palestina Jika iritasi mata disertai gejala berat seperti nyeri tajam, gangguan penglihatan, atau perubahan warna mata yang semakin merah, pemeriksaan ke dokter tidak boleh ditunda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (*)
Kategori :