JAMBI – Meskipun sudah mulai surut, dan tidak ada akses jalan yang lumpuh lagi, dampak banjir di sebagian wilayah masih dirasakan masyarakat. Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, persoalan banjir di Provinsi Jambi sudah mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
“Sudah ada dibantu pusat, dan Pemprov juga sudah ada bantuan diasalurkan,” katanya.
Namun, jika masih dibutuhkan bantuan lagi, dan jika masih terjadi kekurangan setelah bantuan dari pusat dan Pemprov itu disalurkan, Al Haris mengatakan sudah memerintahkan untuk menggunakan CSR Bank Jambi.
Saat ini, lanjutnya banjir masih terjadi, namun ketinggian air sudah mulai surut. Musibah banjir, hampir merata terjadi di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Pemprov Jambi Tidak akan Cabut Laporan, Pasca Demo Berujung Perusakan Kantor Gubernur
BACA JUGA:BPH Migas Dorong Percepatan Program BBM Satu Harga
Seperti di Bungo, Merangin, Sarolangun, Kerinci, Sungaipenuh, Kota Jambi, Muarojambi, dan yang terbaru banjir juga mulai melanda Tanjab Timur.
“Banjir saat ini sudah mulai surut, dan status sudah turun menjadi siaga darurat,” katanya.
Al Haris mengatakan, setelah ini akan ada masa pasca bencana. Pemprov Jambi akan mengusulkan program rehab dan rekon ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Semabri Pemprov mendata, apa-apa saja yang rusak dan harus diperbaiki.
“Sambil kita data, apa-apa saja yang butuh diperbaikan. Lalu datanya kita serahkan ke pusat,” katanya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Temui Sultan HB X di Keraton Kilen Yogyakarta
BACA JUGA:Meninggal Usai Selamatkan Anak-anak yang Terbawa Arus Banjir
Terkait dengan banjir di Kerinci sendiri, Al Haris mengakui bahwa kondisi ini pasti berdampak terhadap perekonomian setempat. Ditambah lagi, mulai tahun 2024 ini, Kerinci menjadi kabupaten lokus penghitungan angka inflasi bersama dengan Bungo dan Kota Jambi.
“Iya jelas pasti berpengaruh. Tahun ini Kerinci masuk untuk penghitungan angka inflasi. Mungkin bulan depan sudah keluar inflasi yang dari Kerinci,” katanya.
Terkait inflasi, saat ini Provinsi Jambi barada di angka 3,22, turun dari bulan sebelumnya yakni 3,7. Harga beras dan cabai masih menjadi faktor yang mem pengaruhi inflasi di Provinsi Jambi.