KERINCI - Sungguh miris melihat kondisi SD 109/III Kerinci di Desa Lubuk Suli. Karena gedung sekolah tidak layak dipakai setelah terendam banjir, dan fasilitas belajar yang juga sangat memprihatinkan. Sehingga, para guru mengambil kebijakan bahwa proses belajar mengajar dilangsungkan di gedung Serbaguna desa Lubuk Suli.
Para siswa dan siswi harus rela dan ikhlas belajar di lantai bersama guru yang juga harus duduk di lantai. Ini dilakukan karena gedung sekolah masih belum bisa digunakan untuk belajar karena terus terendam banjir.
Sap, salah seorang wali murid mengatakan gedung Sekolah SDN 109/III Kerinci di desa Lubuk Suli, sudah tidak layak dihuni kalau sudah masuk musim hujan, karena terus terendam banjir. Setiap musim hujan datang, maka siswa selalu dirugikan karena sekolah tidak bisa dimanfaatkan.
“Mulai hari ini siswa SD Lubuk Suli harus belajar di gedung tanpa kursi dan belajar di lantai dengan fasilitas belajar yang sangat memprihatinkan. Kami orang tua meminta pemerintah segera membantu. Gedung SD bertingkat atau sekolah panggung yang bisa terhindar dari banjir,” harapnya.
BACA JUGA:KPU akan Gelar Rekapitulasi Penghitungan Suara nasional Dua Panel
BACA JUGA:Skor Kaca Mata, Babak Pertama Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23
Pantauan media ini di lapangan, siswa belajar di gedung duduk di lantai tanpa alas tikar. Kondisi ini tentu saja sangat miris jika dibanding dengan sekolah lain yang lokasinya lebih nyaman. Meski duduk di lantai tanpa tikar, para guru begitu semangat memberikan pelajaran kepada siswa. Seluruh siswa SD 109/III Kerinci ini belajar di lantai. Hanya lokasi duduk saja yang membedakan perkelas.
Para guru berharap ada perhatian dari Dinas Pendidikan, agar peduli dengan kondisi gedung sekolah yang selalu terkena banjir.
“Kalau bisa, kami berharap ada perhatian dari Dinas untuk menjadikan SD lubuk Suli menjadi seolah Bertingkat atau sekolah panggung,” ungkap salah seorang guru yang minta namanya tidak disebutkan.
Amri Kepala SD 109/III Kerinci desa Lubuk Suli mengatakan, sekolah terpaksa melakukan proses belajar di gedung desa ini karena gedung sekolah selalu banjir, meskipun sudah dibersihkan, akan kembali banjir.
BACA JUGA:Hilang 10 Hari Setelah Cekcok, Gunadi Ditemukan Meninggal di Kebun Karet
BACA JUGA:Kejari Tebo Akan Eksekusi Iday, Terkait Vonis Wakil Ketua DPRD Tebo Syamsu Rizal
“Kondisi SDN 109/III saat ini tidak bisa kita gunakan. Beberapa hari terakhir ini kita selalu gotong royong. Setelah bersih, malam masuk lagi air, begitu lah sampai belasan kali kita melaksanakan pembersihan, selalu terulang,” jelasnya.
Lanjutnya, dengan melihat kondisi gedung sekolah yang selalu banjir dan hampir tiap hari siswa dan guru gotong royong, maka pihak sekolah bersama kepala desa dan masyarakat sepakat siswa belajar di gedung.
“Kami beserta Kades dan Masyarakat sepakat melaksanakan PBM di gedung. Orang Dinas sudah tahu permasalahan, bahkan Pj Bupati juga sudah tahu,” terangnya.
Kepala sekolah berharap ada solusi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci. Solusinya menurut kepala sekolah adalah membangun gedung sekolah baru dan pakai tiang jadi sekolah panggung.