Menkomdigi Optimis Cetak 9 Juta Talenta Digital dengan Kolaborasi

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid-Foto : Antara-Jambi Independent

BEKASI,JAMBIKORAN.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid optimis dapat mencetak 9 juta talenta digital pada tahun 2030 melalui kolaborasi lintas sektor.

Salah satu kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yakni dengan Amazon Web Services (AWS), menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship untuk generasi muda Indonesia.

"Kami dilaporkan bahwa dari AWS sudah menyumbangkan 800 (ribu) pelatihan digital talent (talenta digital) sudah terlaksana. Dari Kemkomdigi di 800 ribu sehingga target kita memang di 2030 itu menciptakan 9 juta digital talent," ujar Meutya di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK), Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu,19 Februari 2025.

Dengan data pelatihan talenta digital tersebut, Meutya pun optimis Indonesia tidak akan tertinggal dalam kemajuan teknologi khususnya pada teknologi AI.

BACA JUGA:Paket Umroh Plus dari XL Axiata Bikin Selalu Dekat dengan Keluarga

BACA JUGA:230 Rekomendasi Izin Tambang untuk UKM

Ia juga meminta agar upaya pelatihan talenta digital ini, dapat dilakukan secara kolaborasi dengan stakeholder terkait.

"Karena itu kalau melihat angka tadi kita mudah-mudahan optimis, kami pemerintah sekaligus mengimbau berbagai stakeholder untuk juga turut membangun bangsa bersama," ucap Meutya.

Meutya mengapresiasi langkah AWS dalam penyediaan akses ke kurikulum berbasis komputasi awan. Selain itu juga ada pelatihan praktis serta sertifikasi yang diakui industri.

BACA JUGA:Sejumlah Opsi Bisa Diambil Atasi Permasalahan Pasar Talang Banjar

BACA JUGA:BKSDA Ingatkan Warga untuk Waspada, Buntut Kemunculan Buaya di Sungai Batanghari

Ia berharap dengan kontribusi AWS dalam pelatihan dan pembinaan talenta digital, dapat mendorong kemajuan teknologi hingga mencetak generasi emas yang mumpuni dalam teknologi informasi dan AI.

"Kita akan tunggu dari yang lain karena ini adalah pendidikan untuk bangsa. Tentu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi yang juga masuk dan melakukan elektrasi pasar di Indonesia," pungkas Meutya. (*)


Tag
Share