Ramadan dan Dunia Game, Menepis Rasa Lapar dengan Hiburan Digital

Dua orang lelaki sedang bermain games-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
Ketika seseorang terlalu asyik bermain hingga lupa waktu, ia bisa melewatkan ibadah wajib seperti salat atau tadarus Al-Qur'an. Selain itu, terlalu lama menatap layar juga dapat menyebabkan kelelahan mata, kurang tidur, dan penurunan produktivitas.
Agar bermain game tetap memberikan manfaat tanpa mengganggu ibadah, keseimbangan harus dijaga. Mengatur jadwal bermain dengan baik adalah kunci utama.
Misalnya, bermain game setelah menyelesaikan ibadah atau menjadikannya sebagai selingan di sela-sela aktivitas produktif lainnya.
Selain itu, memilih jenis game yang tepat juga penting. Game dengan konten positif, edukatif, atau yang dapat dimainkan bersama keluarga bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Dengan cara ini, game tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga dapat mempererat hubungan dengan orang-orang terdekat.
Bermain game saat berpuasa memang dapat menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan rasa lapar, tetapi harus dilakukan dengan bijak.
Menghabiskan waktu dengan hiburan digital bisa membantu menjalani puasa dengan lebih ringan, asalkan tidak mengorbankan ibadah dan kesehatan.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang mengasah kesabaran, meningkatkan ibadah, serta memperbaiki diri.
Oleh karena itu, segala aktivitas, termasuk bermain game, sebaiknya dilakukan dengan niat dan kontrol yang tepat agar tetap sejalan dengan esensi bulan suci ini. (*)