Antrean Truk Batu Bara Capai 5 Km, Jembatan Bailey Hanya Boleh Dilalui Kendaan Maksimal 20 Ton

MACET: Antrean truk batu bara yang hendak melewati jembatan bailey mencapai 5 Km.-JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
Jambi – Antrean truk batu bara sepanjang 5 kilometer, terjadi di Jalan Lintas Sumatera, Kamis (13/3). Truk-truk bermuatan batu bara itu, hendak melewati Jembatan Bailey yang sudah mulai dioperasionalkan. Masalahnya, sejak awal, jembatan tersebut sudah dirancang, hanya boleh dilalui oleh kendaraan dengan bobot maskimal 20 ton.
Apalagi, untuk melewati jembatan yang dibangun untuk menghubungkan jalan yang terputus di perbatasan Jambi-Sumbar itu, diberlakukan sistem buka tutup.
Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi telah membangun jembatan bailey sebagai solusi sementara. Jembatan tersebut telah diuji coba pada hari ketiga, di mana kendaraan dengan muatan maksimal 20 ton diizinkan melanjutkan perjalanan. Namun, truk dengan muatan melebihi 20 ton, seperti truk batu bara, terpaksa berhenti dan parkir di sepanjang jalan hingga mencapai panjang antrian 5 kilometer.
Sistem buka tutup jalan ini dikendalikan oleh Satlantas Polres Bungo, Babinsa, serta masyarakat setempat. Petugas bekerja ekstra keras untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas bagi kendaraan dengan muatan di bawah 20 ton. Pos buka tutup juga didirikan di titik terakhir antrian truk batu bara untuk mengatur lalu lintas dengan lebih efektif.
BACA JUGA:Resep Kue Lebaran Nastar Tanpa Oven Anti Gagal
BACA JUGA:Antisipasi Kenakalan Remaja di Ramadan, Polres Tanjabtim Gelar Safari Ramadan ke Ponpes
Edi, salah seorang warga setempat, mengungkapkan keprihatinannya terkait situasi ini.
"Betul, sekarang antrean truk batu bara panjang sekali, mencapai 5 kilometer. Kalau lama belum dibangun box culvert, antrean akan makin bertambah. Kami berharap pihak Balai PUPR bisa segera memasang box culvert. Kalau kendaraan dengan muatan 20 ton, lancar dan tidak ada hambatan," ujar Edi.
Hingga saat ini, pihak terkait terus berupaya mengatasi kemacetan yang terjadi.
Diberitakan sebelumnya, operasional jembatan bailey, yang dibangun di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) penghubung Jambi – Sumatera Barat (Sumbar), sudah dimulai Rabu (12/3) kemarin. Operasional ini dimulai setelah dilakukan uji coba Selasa (11/3) lalu.
Aiptu Dana Wijaya, salah satu petugas Satlantas Polres Bungo, menegaskan bahwa arus lalu lintas pada Rabu (12/3)cukup terkendali.
Ia juga mengimbau kepada kendaraan yang membawa muatan lebih dari 20 ton, untuk tidak melintasi jembatan bailey demi menjaga kelancaran lalu lintas serta keamanan infrastruktur sementara tersebut.
"Kami mengimbau agar kendaraan yang melebihi batas muatan, tidak melewati jembatan ini dan selalu berkoordinasi dengan kendaraan lain agar arus tetap lancar," tambahnya.
Hingga saat ini, pengaturan lalu lintas di sekitar jembatan bailey terus diawasi oleh pihak kepolisian dan aparat terkait. Petugas tetap bersiaga untuk memastikan kelancaran arus kendaraan serta menghindari kemacetan yang lebih panjang. (mai/enn)