PI 10 Persen Tak Kunjung Cair

PANSUS: Pertemuan Pansus membahas belum dicairkannya PI 10 persen di Jambi.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Anggota Pansus I (Satu) DPRD Provinsi Jambi yang diketuai oleh Abun Yani mengundang anggota DPR RI Komisi XII, Rocky Chandra dalam membahas percepatan Participating Interest (PI) 10% Migas di wilayah kerja Provinsi Jambi yang tak kunjung selesai.
Pertemuan ini, berlangsung di ruang banggar DPRD Provinsi Jambi pada, Rabu (9/4), dilakukan secara tatap muka dan daring. Tampak hadir unsur Pimpinan DPRD Provinsi Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi, perwakilan PT Jambi Indoguna Internasional (PT JII), serta pihak SKK Migas dan sejumlah perusahaan lainnya yang berkaitan.
Abun Yani mengatakan, pertemuan ini sengaja dilakukan untuk menyelesaikan persoalan PI 10 persen yang belum terealisasi hingga saat ini.
“Selamat datang Pak Rocky Chandra anggota DPR RI dapil Jambi, hari ini kita ingin menelusuri persoalan pencairan PI 10%,” kata Ambun Yani.
BACA JUGA:Al Haris Tegaskan Pentingnya Kolaborasi, Tangani Infrastruktur dan Banjir
BACA JUGA:Mantan Wawako Palembang dan Suami Ditahan Kejari
Sementara, Rocky menegaskan, migas atau minyak merupakan penghasil nomor 5 terbesar di Indonesia, tentu memiliki dampak yang luar biasa untuk pendapatan daerah.
“Kita ingin tau sampai dimana persoalannya yang sebenarnya, sejauh ini hanya lepar-lempar saja, SKK Migas bilang persoalannya di Pemprov, Pemprov di Petrochina, yang mana sebenarnya,” kata Rocky dalam audiensi itu.
Rocky memastikan pihaknya bakal ikut serta menyelesaikan persoalan ini, ia mengatakan bakal memfasilitasi pertemuan selanjutnya bersama anggota DPR RI lainnya dari dapil Jambi.
Tak hanya itu, Rocky meminta, pihak JII dalam mengurus administrasi dapat mengirimkan kepada DPR RI komisi XII agar dirinya dapat melihat sejauh mana persoalan yang terjadi.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi, Johansyah ikut hadir mengatakan, tahapan saat ini masih terjebak di pengurusan Due Diligence.
“Kita menyadari besar pak, kita tidak berpengalaman dalam mengurus ini,” kata Johansyah dalam sambutanya.
Johansyah menegaskan untuk kepengurusan ini, pihak SKK migas atau Petrochina sudah memiliki konsultan, sementara dari pemerintah Provinsi Jambi belum memiliki konsultan.