Alasan Overthinking Sering Terjadi di Malam Hari

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Saat malam tiba dan kegiatan mulai berkurang, banyak orang justru mulai merasa pikirannya bekerja lebih keras. 

Pikiran-pikiran yang tidak sempat muncul di siang hari tiba-tiba bermunculan. Mulai dari hal-hal sederhana hingga kekhawatiran yang sifatnya lebih dalam. 

Ada yang mulai mengingat kesalahan masa lalu, ada yang mulai cemas dengan hari esok, dan ada pula yang terus memutar ulang satu kejadian dalam kepala tanpa henti. 

Kondisi itu dikenal sebagai overthinking, dan sering kali muncul justru saat tubuh sedang bersiap untuk istirahat. 

BACA JUGA:Cara Merawat Diri saat Insecure

BACA JUGA:Cara Ajaib Tubuh Menyimpan Skill Manusia

Fenomena itu bukan hanya kebetulan. Secara umum, aktivitas otak manusia di siang hari sangat padat. Ada pekerjaan, pertemuan, suara dari lingkungan sekitar, dan berbagai tugas yang menuntut fokus. 

Dengan banyaknya gangguan dan tanggung jawab, pikiran teralihkan dari hal-hal pribadi yang lebih mendalam. 

Ketika malam datang, suasana menjadi lebih tenang dan tidak ada lagi gangguan dari luar. Dalam kondisi itulah otak mulai memproses hal-hal yang sempat tertunda. 

Ruang yang kosong dari aktivitas memberi peluang bagi pikiran untuk membuka kembali hal-hal yang belum selesai dipikirkan. 

Malam hari cenderung minim aktivitas fisik dan sosial. Ketika tidak ada interaksi atau kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian, suasana hati menjadi lebih rentan terpengaruh oleh pikiran yang muncul tiba-tiba. 

Hal-hal yang sebetulnya bisa dianggap ringan pun bisa terasa berat. Terutama bila sepanjang hari seseorang tidak memberi ruang untuk memproses emosinya. Maka, malam menjadi waktu yang digunakan otak untuk mengangkat semua itu ke permukaan. Sehingga muncullah overthinking.

Selain itu, stres juga memiliki pengaruh besar dalam memperburuk overthinking. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang bisa mengganggu ritme alami tidur. 

Hal itu membuat tubuh lebih sulit rileks dan akhirnya berdampak pada kualitas tidur. Ketika tidur terganggu, otak pun kesulitan memulihkan diri secara optimal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan