Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Haikal Selamat Setelah 2 Hari Terjebak Reruntuhan

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo berusaha melakukan evakuasi di area bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh, Senin (29/9/2025) sore.-Tribun jatim -

JAMBIKORAN.COM - Proses evakuasi santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, terus berlangsung hingga Rabu (1/10/2025).

Dari reruntuhan bangunan tiga lantai yang ambruk pada Senin (29/9/2025), tim SAR berhasil menyelamatkan seorang santri bernama Haikal yang sempat terjebak selama lebih dari dua hari.

Haikal dievakuasi dalam kondisi hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif. Ia ditemukan bersama seorang santri lain, Yusuf. Sayangnya, Yusuf tidak berhasil selamat dan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut keterangan petugas, keberhasilan menyelamatkan Haikal berawal dari sinyal yang diberikan korban dengan cara memukul beton reruntuhan.

BACA JUGA:Potret Hitam Putih Jadi Pilihan Prabowo untuk Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Gibran

BACA JUGA:Bupati Fadhil Arief Resmi Melantik Pengurus IPSI Batang Hari Masa Bakti 2025–2029

Suara itu terdengar tim SAR sehingga komunikasi bisa terjalin. Haikal sempat mengaku seluruh tubuhnya terasa sakit, sementara Yusuf menyampaikan perutnya terjepit reruntuhan.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi’i, menyebut hingga Rabu malam sudah ada empat korban meninggal dunia dalam insiden ini.

Selain itu, tercatat 23 korban mengalami luka berat dan 75 lainnya luka ringan. Meski begitu, data tersebut masih bersifat dinamis, mengingat evakuasi masih terus berlangsung.

Hingga saat ini, tim SAR masih berjuang mengevakuasi korban lain. Dari hasil deteksi, terdapat sekitar 15 titik yang menunjukkan tanda adanya korban di bawah reruntuhan, dengan estimasi masih ada 91 santri yang terjebak. Beberapa di antaranya bahkan masih bisa berkomunikasi dengan tim penyelamat.

BACA JUGA:Hakim Jatuhkan Hukuman 9 Tahun Penjara pada Vadel Badjideh, Ibunda Tak Kuasa hingga Pingsan

BACA JUGA:Kadis Kominfo hingga Kadishub Dirotasi, Ini Nama-nama Pejabat Eselon II Kota Jambi yang Dilantik Walikota

Untuk memperpanjang daya tahan para korban yang belum bisa dievakuasi, Basarnas menyalurkan suplai makanan, minuman, serta cairan infus melalui celah reruntuhan.

Dengan pasokan tersebut, korban diharapkan mampu bertahan lebih lama, bahkan melampaui batas krusial 72 jam pasca-insiden.

Diketahui, ambruknya gedung tiga lantai Ponpes Al Khoziny terjadi saat para santri sedang melaksanakan salat Asar berjemaah di lantai satu.

Insiden ini dipicu aktivitas pengecoran di bagian atas gedung yang masih dalam tahap pembangunan selama 10 bulan terakhir.

BACA JUGA:Kadis Kominfo hingga Kadishub Kota Jambi Dirotasi, Ini Nama-nama Pejabat Eselon II Kota Jambi yang Dilantik

BACA JUGA:Kebakaran di Kilang Pertamina Dumai Berhasil Dipadamkan, Operasional Tetap Aman

Pihak pesantren kini menghentikan sementara seluruh kegiatan belajar-mengajar sampai kondisi benar-benar aman.

Peristiwa tragis ini menjadi perhatian serius banyak pihak, mengingat jumlah santri yang terdampak cukup besar. Proses evakuasi diperkirakan akan terus dilakukan tanpa henti hingga seluruh korban berhasil ditemukan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan