Greta Thunberg: Kejahatan Israel Fakta

Aktivis iklim ternama Greta Thunberg dideportasi Israel ke Yunani bersama para aktivis pro Palestina lainnya.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
ATHENA - Greta Thunberg dideportasi Israel bersama aktivis pro-Palestina lainnya ke Yunani. Ia mendapat sambutan besar di sana.
Seperti diketahui, Thunberg bersama aktivis dunia menggelar aksi dan misi kemanusiaan dengan berlayar langsung ke Gaza.
Langkah ini diambil sebagai perlawanan terhadap Israel yang telah melakukan blokade di kawasan tersebut.
Dampaknya, krisis kelaparan menjadi isu paling menjadi sorotan dunia saat ini.
BACA JUGA:Seluruh Bangunan Ponpes akan Dievaluasi
BACA JUGA:Damsyik Berseri
Bagaimana tidak. Anak-anak dan wanita menderita, gizi buruk, kekurangan air bersih. Banyak dari warga sipil Palestina yang menderita penyakit kulit.
Hal ini mendorong para aktivisi dunia untuk bergerak langsung, menerobos blokade Israel dengan berlabuh langsung ke Gaza.
Jalur yang diambil sebenarnya aman, yakni Laut Merah, yang diketahui perairan internasional. Mereka membawa susu, pakaian dan berbagai kebutuhan pangan dan air bersih yang dibutuhkan rakyat Gaza.
Namun ketika ratusan kapal Global Sumud itu selangkah lagi tiba di Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara khusus memberi instruksi tegas.
Netanyahu dalam pernyataannya meminta seluruh militer Zionis untuk mencegat seluruh kapal Global Sumud dan menangkap para aktivis.
Melansir laporan Reuters, setidaknya ada 479 aktivis global termasuk aktivis asal Swedia, Thunberg, diamankan Israel.
Ketika diamankan, Thunberg menjadi bahan olok-olokan para petinggi bangsa Zionis tersebut. Termasuk Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Itamar Ben-Gvir, menghina mereka dengan kata-kata kasar.
"Inilah para pendukung terorisme. Mereka tidak pantas berada di sini," kata Ben Gvir, yang menilai bahwa aksi Thunberg dan aktivis lainnya hanya akan sia-sia.