Mahasiswi UIN STS Jambi Angkat Tradisi “Suluh Ayie” ke Panggung Internasional
Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah, Nur Sopyah, sukses menorehkan nama UIN STS Jambi di tingkat internasional lewat pemaparan artikelnya dalam ajang International Students Conference on Interdisciplinary Islamic Studies, y-ist/uin sts jambi-
JAMBI - Prestasi membanggakan kembali lahir dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah, Nur Sopyah, sukses menorehkan nama UIN STS Jambi di tingkat internasional lewat pemaparan artikelnya dalam ajang International Students Conference on Interdisciplinary Islamic Studies, yang digelar oleh IAIN Syaikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung.
Konferensi bergengsi yang berlangsung pada 27–28 Oktober 2025 ini mengusung tema “Empowering Islamic Values: Pathways to Humanity and Peace,” dengan tujuan mengeksplorasi peran nilai-nilai Islam dalam membangun masyarakat yang humanis dan damai di era global.
Dalam forum tersebut, Nur Sopyah mempresentasikan karya ilmiahnya berjudul “The Tradition of Suluh Ayie Before Maring in The Malay Marriage Custom Kampar Kiri Riau Reviewed from The Perspective of Islamic Law.”
BACA JUGA:663 PPPK Universitas Jambi Resmi Dilantik, Ini Pesan Rektor Soal Tugas dan Tanggungjawab
BACA JUGA:Rumah Tangga Retak, Angbeen Rishi Resmi Ajukan Gugatan Cerai terhadap Adly Fairuz
Ia mengupas tradisi pra-nikah masyarakat Melayu Kampar Kiri, Riau, yang dikenal sebagai Suluh Ayie—tahapan penting untuk mengenal lebih dalam latar belakang calon pasangan sebelum pernikahan.
“Suluh Ayie secara harfiah berarti ‘mencari’ atau ‘menyelidiki’, dan proses ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keharmonisan rumah tangga,” jelas Nur Sopyah dalam presentasinya.
Rektor UIN STS Jambi, Prof. Kasful Anwar, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi tersebut.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa mahasiswa UIN STS Jambi memiliki potensi besar dan daya saing internasional. Kami akan terus mendukung partisipasi mahasiswa di forum akademik global,” ujarnya.
BACA JUGA:Setelah Satu Dekade Berpacaran, Kim Ga-eun dan Yoon Sun-woo Resmi Menikah di Seoul
BACA JUGA:Tengku Dewi Ungkap Alasan Pamer Tubuh Pasca Operasi Plastik di Korea Selatan Meski Dihujat
Menurutnya, penelitian Nur Sopyah bukan sekadar prestasi akademik, tetapi juga kontribusi penting dalam memperkenalkan kearifan lokal Melayu yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
“Tradisi Suluh Ayie ini menegaskan bahwa Islam menghargai budaya lokal selama tidak bertentangan dengan syariat,” tambah Rektor.
Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. A. Syukri, M.A., menilai penelitian tersebut sangat relevan dengan tantangan masyarakat modern. “Karya ini menggabungkan nilai tradisi dengan prinsip syariah Islam secara harmonis,” ungkapnya.
Secara hukum Islam, Suluh Ayie dikategorikan sebagai ‘urf shahih—kebiasaan baik yang boleh dijadikan dasar hukum, merujuk pada kaidah “Al-‘Adah Muhakkamah” (adat dapat menjadi hukum selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis).
BACA JUGA:Frislly Herlind Kehilangan Sang Ayah, Ungkap Rasa Rindu dan Kenangan Penuh Cinta
BACA JUGA:Atletico Madrid Gebuk Real Betis
Ketua Prodi HKI, H. Irsadunas Noveri, menegaskan bahwa penelitian ini menunjukkan harmoni antara budaya dan ajaran Islam. “Banyak tradisi lokal yang justru memperkaya nilai kemanusiaan dan keislaman,” ujarnya.
Konferensi internasional tersebut turut menghadirkan para pakar dan akademisi dari berbagai negara, di antaranya Dr. Irawan, M.S.I, Prof. Dr. Zulkifli, M.A, Prof. Muhammad Ali, Ph.D, dan budayawan Suryan Masrin, dengan tujuh sub-tema yang membahas isu-isu kontemporer Islam Melayu, dakwah digital, hingga filantropi Islam.
Capaian Nur Sopyah menjadi bukti nyata komitmen Prodi HKI UIN STS Jambi dalam membentuk mahasiswa yang unggul, berdaya saing global, serta mampu mengangkat nilai-nilai lokal ke ranah internasional.
Fakultas Syariah pun bertekad terus mendorong penelitian berbasis budaya Nusantara sebagai bagian dari penguatan identitas Islam dan keilmuan di dunia akademik. (*)