Wajah Sutini Alami Luka Serius, Usai Diserang Beruang Saat Menyadap Karet
Sutini, saat mendapat pertolong medis usai diserang beruang saat menyadap karet di kebun. -Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
MUAROJAMBI – Suasana tenang di kebun karet Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, mendadak berubah mencekam pada Rabu (29/10/2025). Seorang petani karet bernama Sutini (50) menjadi korban serangan seekor beruang liar saat tengah menyadap getah karet.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Sutini diketahui sedang bekerja di kebun bersama suaminya, Priyono, namun keduanya berada di lokasi penyadapan yang berbeda. Tanpa diduga, seekor beruang muncul dari semak-semak dan langsung menyerang korban.
Sutini sempat berteriak histeris meminta tolong. Mendengar suara itu, Priyono langsung berlari menuju arah jeritan dan mendapati istrinya sudah bersimbah darah akibat cakaran dan gigitan hewan buas tersebut.
Dengan panik, Priyono berusaha mengusir beruang dan mengevakuasi istrinya keluar dari kebun untuk mendapatkan pertolongan. Warga yang mengetahui kejadian itu segera membantu membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat.
BACA JUGA:Perempuan Muda Tipu 85 Warga Modus Arisan Fiktif, Raup Hampir Rp300 Juta
BACA JUGA:Siaga Hadapi Potensi Banjir dan Tanah Longsor
Sementara itu, warga sekitar diminta tetap waspada karena diduga beruang tersebut masih berkeliaran di kawasan kebun karet.
“Saya langsung lari ke arah suara istri, dan menemukan dia sudah berlumuran darah,” kata Priyono seperti dikutip dari keterangan warga setempat.
Priyono kemudian meminta bantuan warga sekitar dan membawa korban ke rumah bidan di desa tersebut. Namun, karena luka yang cukup parah di bagian wajah dan paha, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka robek di paha kiri, luka di sekitar mata kiri, serta bekas cakaran di pipi.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait keberadaan beruang tersebut di sekitar area perkebunan warga. Warga diimbau untuk lebih waspada saat beraktivitas di kebun, terutama pada pagi hari. (jun/ira)