Jembatan Penghubung Nyaris Putus Imbas Banjir di Dusun Sungai Gurun
--
MUARABUNGO - Jembatan gantung penghubung Dusun Sungai Gurun dengan P. Mega Sawindo Perkasa (MSP) di Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo nyaris putus.
Ini setelah, jembatan penghubung tersebut terhempas arus banjir yang terjadi belum lama ini.
BACA JUGA:Ini 7 Rekomendasi Kado untuk Imlek
BACA JUGA:Sembuhkan Masuk Angin Setelah Kehujanan
Akibatnya, lantai dan tali penggantung jembatan nyaris putus. Tementara tiang penyangga patah dan roboh.
Meskipun kondisi jembatan sangat memprihatinkan, sejumlah masyarakat dan karyawan PT MSP, termasuk anak sekolah, nekat melintasinya.
Jembatan ini merupakan satu-satunya penghubung pemukiman warga ke lahan pertanian.
Hendri, warga setempat mengungkapkan kekhawatirannya saat melintasi jembatan rusak itu.
Terutama ketika anak-anak harus menuju sekolah dengan cara memegang tali sambil melintasi lantai yang miring.
Namun, mereka terpaksa melintasinya karena alternatif jalur memakan waktu lebih dari 2 jam.
Pemerintah Dusun Sungai Gurun dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) telah berkoordinasi dengan PT MSP.
Humas PT MSP, Barnang Hutasuhut menyatakan kesiapannya untuk membantu. Mulai dari pemanfaatan sementara jembatan, agar dapat dilewati pejalan kaki.
Meski demikian, Barnang menjelaskan bahwa, pembangunan jembatan baru memerlukan koordinasi dengan manajemen kantor pusat di Sumatra Barat.
Setelah pertemuan antara PT MSP dan Pemdus Sungai Gurun, sejumlah karyawan dan masyarakat setempat bergotong-royong dengan bantuan alat ekskavator untuk memindahkan tali sling dan tiang penyangga yang patah.
Kini, jembatan dapat digunakan secara terbatas dengan karakter sementara.
Sayuti, Rio Sungai Gurun, berharap dinas terkait memberikan perhatian dan bantuan terkait keadaan jembatan.
Menurutnya, jembatan gantung tersebut krusial sebagai akses utama antara Dusun Sungai Gurun dan PT MSP untuk kelancaran ekonomi masyarakat setempat.
“Kita harap dapat sagera diperbaiki,” tutupnya. (mai/zen