Stok Pangan Aman Hingga Awal 2026
STOK AMAN: Stok beras di Gudang Bulog.-KEU KEU NAILA/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi memastikan stok pangan di daerah masih aman dan terkendali, hingga akhir tahun 2025 bahkan awal 2026. Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Johansyah, mengatakan pihaknya secara rutin melakukan koreksi terhadap neraca pangan setiap bulan untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan stok.
“Setiap bulan Dinas Ketahanan Pangan melakukan koreksi neraca pangan. Pada tahun 2025 ini, khususnya bulan September, ada 12 komoditi yang kami koreksi,” ujar Johansyah saat diwaancarai pada, Jumat (10/10).
Menurutnya, berdasarkan data neraca pangan bulan September 2025, beberapa komoditi utama masih menunjukkan kondisi yang aman. Untuk komoditi beras, saat ini masih tersedia untuk 99 hari ke depan. Kebutuhan neraca pangan Jambi mencapai 87.807 ton, sementara ketersediaan saat ini sebanyak 114.412 ton, dengan kebutuhan bersih sebesar 26.605 ton. Dengan demikian, stok beras Jambi dipastikan aman hingga tiga bulan ke depan.
Untuk komoditi jagung, kebutuhan mencapai 2.688 ton, dengan ketersediaan 3.992 ton, sehingga masih mencukupi untuk 109 hari ke depan. Stok kedelai masih tersedia untuk 36 hari, bawang putih untuk 62 hari, cabai merah besar 16 hari, dan cabai rawit 23 hari ke depan.
BACA JUGA:Dishub Siap Tindak Tegas Pelanggar, Larang Truk Sawit Melebihi Kapasitas
Adapun daging ayam ras masih tersedia untuk 15 hari, telur ayam untuk 32 hari, gula pasir untuk 31 hari, dan minyak goreng sekitar 15 hari ke depan.
Johansyah menjelaskan, data tersebut menjadi dasar dalam menjaga keseimbangan stok pangan di Provinsi Jambi.
“Kami di Dinas Ketahanan Pangan memastikan ketersediaan pangan pasca produksi. Tugas kami menstabilkan pasokan, sehingga tiap minggu kami berkoordinasi dengan OPD teknis seperti pertanian dan kelompok pengusaha untuk melihat kondisi stok,” jelasnya.
Selain menjaga pasokan harian, pemerintah juga menyiapkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk menghadapi kondisi darurat seperti banjir. Stok CBP di Provinsi Jambi hingga awal Oktober 2025 masih mencapai 66 ton. Cadangan ini digunakan untuk membantu daerah yang terdampak bencana.
“Kalau kabupaten punya stok beras saat banjir, provinsi menanggung mereka pasca banjir. Saat ini stok cadangan beras pemerintah untuk daerah bencana masih 66 ton. Tahun 2026, kita juga akan menambah sebanyak 6 ton, sehingga total menjadi 72 ton,” kata Johansyah.
Selain cadangan pemerintah, stok beras Perum Bulog juga dalam kondisi aman. Beras medium tercatat masih tersedia 15.901,84 ton, sementara beras komersil mencapai 317.100 kilogram.
Bantuan beras pangan (Bapan) untuk masyarakat juga tengah menunggu penyaluran dari pemerintah pusat melalui Bulog. Johansyah menyebut, Jambi termasuk daerah dengan kinerja penyaluran terbaik.
“Menurut data Bulog, kita peringkat dua secara nasional dalam penyaluran beras bantuan pangan. Artinya penyalurannya tepat waktu dan sampai kepada penerima manfaat,” tambahnya.