Sebab, pakar yang tersertifikasi konselor parenting di layanan primer, termasuk posyandu, sangat minim.
"Ada kader. Kader paling terlatih, mereka tidak memiliki sertifikasi untuk mengasuh anak."
Tak hanya itu, akses konseling parenting di puskesmas juga masih sulit dilakukan.
BACA JUGA:Penyebab Umum Kuku Jamuran dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Perawatan Harian untuk Mengatasi Kuku Jamuran
"Kita harus tanya lagi janji pemerintah, satu puskesmas, satu psikolog. Itu pun sebenarnya kurang. Psikolog itu lebih banyak dari dokter umum. Pasti bisa lebih banyak," ucapnya.
Diketahui, mom shaming ini bisa berdampak besar terhadap pola pengasuhan ibu, bahkan kesehatan ibu itu sendiri.
Pengaruhnya terhadap mental dapat menyebabkan ibu mengalami kecemasan dan depresi.
Selain itu juga merasa dihakimi sehingga tidak merasa terisolasi secara sosial.
"Mereka menghindari interaksi dengan orang lain untuk menghindari kritik," paparnya.
BACA JUGA:Bahan Herbal Ampuh untuk Mengatasi Kuku Jamuran
BACA JUGA:Ini Dia Weton Banyak Rezeki di Bulan Suro Juli 2024, Apa Saja? Yuk Simak!
Menurut data yang dihimpunnya, 56 persen ibu terganggu kesehatan mentalnya serta 65,7 persen merasa malu dan merasa bersalah.
Adapun beberapa bentuk mom shaming yang kerap dialami seperti komentar terhadap pola pengasuhan, pilihan menyusui dan memberi makan, penampilan fisik ibu setelah melahirkan, hingga bekerja saat anak masih kecil.
Tak sedikit ibu yang mengalami mom shaming termakan kritikan orang sekitar dan mengubah pola asuh.
Padahal, pengasuhan anak merupakan hal subjektif yang tak bisa disamaratakan dengan cara pengasuhan dengan anak yang lain.(*)