Sementara itu, kolesterol mengganggu dan menyumbat pembuluh darah atau memicu aterosklerosis. Kolesterol tinggi sering kali tidak menimbulkan gejala.
Namun, ada ciri khas keluhan akibat kenaikan kolesterol, yaitu nyeri dada atau di lengan, nyeri pada tungkai kaki, pegal-pegal di tengkuk atau pundak, kesemutan, dan sesak napas.
Kolesterol juga bisa mengakibatkan penumpukan lemak di bawah kulit yang disebut xanthoma. Biasanya xanthoma muncul di area mata, tendon, buku-buku jari tangan, lutut, atau pergelangan kaki. Kolesterol tinggi yang tidak tertangani dapat memicu penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Perbedaan cara mengatasi asam urat dengan kolesterol Asam urat dan kolesterol sama-sama dapat diatasi dan dicegah dengan perubahan gaya hidup, seperti mengatur pola makan, olahraga teratur, dan tidur cukup. Meski begitu, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati asam urat berbeda dengan kolesterol.
Obat asam urat yang biasa digunakan yaitu golongan NSAID atau pereda nyeri dan allopurinol atau febuxostat untuk menurunkan kadar asam urat. Sedangkan obat kolesterol, yaitu statin (simvastatin, rosuvastatin, atorvastatin), niasin, dan penghambat PCSK9.
BACA JUGA:2023 Luas Tanam Meningkat, Produksi Menurun, Rakorda Sensus Pertanian 2024
BACA JUGA:Bambu Hermawan
Sebelum mengonsumsi obat asam urat maupun kolesterol, penderita perlu berkonsultasi dengan dokter. Itulah penjelasan mengenai beda kolesterol dengan asam urat. Kedua masalah kesehatan tersebut umumnya menyerang lansia, tetapi siapa pun dapat mengalami asam urat dan kolesterol akibat gaya hidup yang tidak sehat. (*)