Harga Cabai Makin Pedas

Ilustrasi Djatmiko--

"Hari ini (kemarin, red) cabai naik dari sebelumnya, pekan lalu cabai masih dibawah 40  ribu perkilo hari ini naik menjadi 50 ribu," jelasnya.  

Endang menjelaskan, tinggi harga cabai di Kayu Aro khusus karena stok dari petani tidak terlalu banyak sehingga harga naik. "Stok cabai sedikit, sekarang petani sedang mulai menanam cabai lagi sehingga produksi cabai saat ini memang berkurang," katanya. 

BACA JUGA:Insiden Jembatan Kaca Jadi Bahan Evaluasi

BACA JUGA:Mentan Ingin Swasembada Beras Tiga Tahun Mendatang

Sementara itu pantauan koran ini di pasar tradisional  desa Kubang kecamatan Depati Tujuh, juga terpantau juga di kisaran 50 ribu, Yeni, salah seorang pedang  kepada koran ini mengatakan bahwa kenaikan cabai karena yang jual sedikit. "Cabai dari Kayu Aro sedikit, sehingga kebutuhan cabai tinggi mengakibatkan harga naik," kata Adli.

Sementara itu Meli, salah seorang ibu rumah tanggal membenarkan naiknya harga cabai di pasar tradisional Sabtu di pasar Kersik Tuo. "Ada kenaikan yakni Rp 50 ribu per kilogram, di pasar tradisional kersik Tuo," jelasnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Ismed Wijaya mengatakan, operasi pasar  cukup membantu masyarakat yang terbebani dengan harga bahan pokok yang melambung naik. Pihaknya rutin melaksanakan operasi pasar, di sejumlah titik secara bergiliran.

“Kita selalu adakan operasi pasar.  Satu kali dalam seminggu, namun ada juga  dua kali dalam seminggu. Tidak hanya di Kota Jambi, namun juga sampai ke daerah.

BACA JUGA:Tahun Politik Tak Pengaruhi Sektor Perdagangan

BACA JUGA:Yenny Wahid Jadi Dewan Penasehat

Barang yang dijual dengan harga lebih rendah, sehingga diharapkan masyarakat bisa terbantu,” tandasnya. (enn/sap)

Tag
Share