BGN akan Lakukan Evaluasi Total

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dr. Dadan Hindayana.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dr. Dadan Hindayana, akhirnya buka suara mengenai kasus dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di salah satu sekolah mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dadan menegaskan bahwa pihaknya tengah menangani insiden ini dengan sangat serius dan berupaya semaksimal mungkin untuk menginvestigasi penyebab serta memastikan kondisi para siswa.

"Kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi dan kami tingkatkan SOP-nya," kata Dadan Hindayana baru-baru ini.

"Termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memilihkan waktu masak, memilihkan waktu penyiapan, waktu pengiriman, termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolan dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek," sambungnya.

BACA JUGA:Nasib Sudewo di Ujung Tanduk

BACA JUGA:BPHTB di Kota Jambi akan Direvisi

Insiden tersebut terjadi pada hari Senin 11 Agustus 2025 setelah para siswa mengonsumsi menu makan siang yang disediakan dalam program MBG.

Puluhan siswa dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, dan muntah-muntah beberapa jam setelah makan. Mereka kemudian segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Menanggapi insiden ini, BGN bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen telah mengambil langkah cepat dengan mengirim tim ke lokasi untuk melakukan investigasi. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa, termasuk sisa bahan mentah dari vendor penyedia katering, telah diamankan untuk diuji di laboratorium.

"Tim kami sudah di lapangan untuk melakukan penelusuran epidemiologi. Sampel makanan dan muntahan sedang dalam proses uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dari gejala yang dialami para siswa. Kami tidak akan berspekulasi dan akan menunggu hasil resmi," jelas Dadan.

Lebih lanjut, Dadan menyatakan bahwa BGN akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional standar (SOP) penyediaan makanan dalam program MBG di seluruh Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengawasan kebersihan dan keamanan pangan.

"Kejadian di Sragen ini menjadi pukulan dan pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Keamanan pangan adalah prioritas nomor satu. Kami akan memperketat pengawasan terhadap seluruh vendor dan memastikan SOP higienitas dijalankan tanpa kompromi," tambahnya. 

Pihak BGN berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya perawatan siswa yang menjadi korban dan akan transparan dalam menyampaikan hasil investigasi kepada publik setelah selesai dilakukan. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan