Aksi Komunitas Motor di Rancabali Bandung Selatan Hadang Bus Pariwisata Viral

Aksi Komunitas Motor di Rancabali Bandung Selatan Hadang Bus Pariwisata -Facebook/Nico Anthony-

JAMBIKORAN.COM - Kelompok 'Sunmori' Kuasai Jalur, Bus Pariwisata Terpaksa Berhenti di Tikungan Kebun Teh Ciwidey. 

Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok pengendara sepeda motor yang sedang melakukan aktivitas Sunday Morning Ride (Sunmori) memberhentikan paksa sebuah bus pariwisata di kawasan perkebunan teh Rancabali, Ciwidey, Bandung Selatan, menjadi viral di media sosial.

Aksi yang diunggah ulang dan disorot berbagai akun ini sontak memicu perdebatan sengit di kalangan warganet mengenai etika dan kesadaran berkendara di ruang publik.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi di lokasi yang dikenal sebagai jalan sempit dengan kontur tikungan berbahaya. Dalam rekaman video yang beredar, para pengendara motor yang tergabung dalam rombongan Sunmori tampak jelas menguasai sebagian besar lebar jalan.

BACA JUGA:Sekda Pimpin Exit Meeting dan Entry Meeting Bersama BPK RI

BACA JUGA:Penyandang Disabilitas Masih Hadapi Hambatan, Dalam Pengurusan Administrasi

Mereka tidak hanya mengambil hak lajur, tetapi bahkan dengan arogan meminta sopir bus untuk berhenti total demi memberi jalan prioritas kepada rombongan motor agar dapat melintas lebih dulu.

Menurut analisis kondisi di lapangan, kawasan Rancabali-Ciwidey, terutama di area perkebunan, sering kali memiliki jalan dengan lebar terbatas dan tikungan-tikungan curam yang menuntut kehati-hatian ekstra. 

Dalam situasi normal dan berdasarkan prinsip keselamatan serta undang-undang lalu lintas, setiap pengguna jalan, terutama di jalur sempit dan berbahaya, seharusnya mengedepankan prinsip saling memberi jalan (defensive driving).

Kendaraan yang lebih besar atau yang memiliki kesulitan manuver (seperti bus di tikungan menanjak atau menurun) idealnya mendapat pertimbangan lebih, atau kedua belah pihak harus berkompromi secara santun.

BACA JUGA: 54 Hektare Lahan Nyaris Puso, Kadis TPHP: Masih Bisa Diselamatkan Karena Ada Hujan

BACA JUGA:Pemerintah Tak Ikut Campur Dualisme PPP, Menkum Tegaskan Hanya Menilai Keabsahan Dokumen

Namun, yang terekam dalam video tersebut justru menunjukkan sebaliknya. Dominasi sepihak oleh rombongan motor memperlihatkan minimnya kesadaran akan hak pengguna jalan lain dan potensi bahaya yang ditimbulkan di tikungan tersebut.

Bus pariwisata yang membawa banyak penumpang tentu memerlukan ruang gerak dan waktu pengereman yang jauh lebih besar dibandingkan sepeda motor.

Memaksa bus berhenti mendadak di tikungan tajam merupakan tindakan yang sangat berisiko, baik bagi penumpang bus maupun pengendara motor itu sendiri.

Aksi ini langsung menuai kritik pedas dari berbagai pihak, mulai dari komunitas pengendara yang lebih tertib, pegiat keselamatan lalu lintas, hingga masyarakat umum. 

BACA JUGA:Pemerintah Tak Ikut Campur Dualisme PPP, Menkum Tegaskan Hanya Menilai Keabsahan Dokumen

BACA JUGA: Saksi Sebut Korban dan Terdakwa Tak Punya Hubungan Spesial, Sidang Kasus Pembunuhan Racun Sianida Sesama J

Kritikan utama menyoroti mentalitas "raja jalanan" yang masih melekat pada sebagian komunitas motor saat melakukan konvoi atau touring.

Aparat kepolisian setempat diharapkan dapat mengambil tindakan persuasif dan edukatif menindaklanjuti viralnya video ini.

Bukan hanya terkait pelanggaran lalu lintas (menguasai jalur), tetapi juga dalam konteks memberikan sosialisasi berkelanjutan mengenai kesadaran ruang publik dan bahaya perilaku arogan di jalan raya.

Dampak dari viralnya video ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh komunitas otomotif, terutama yang sering mengadakan Sunmori atau touring,

BACA JUGA:Self Control Era Digital, demi Masa Depan Lebih Baik

BACA JUGA:Manfaat Dessert untuk Kesehatan Mental

untuk merefleksikan kembali tujuan dari kegiatan mereka: apakah untuk menyalurkan hobi dengan tertib, atau justru memamerkan dominasi yang membahayakan. Keselamatan dan ketertiban di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan