Diam Saat Nongkrong, Tanda Canggung atau Justru Nyaman?

Diam Saat Nongkrong, Tanda Canggung atau Justru Nyaman?--
JAMBIKORAN.COM - Pernah melihat sekelompok teman nongkrong di kafe, taman, atau tempat tongkrongan, tapi suasananya malah hening?
Masing-masing sibuk dengan ponsel, scroll media sosial, atau sekadar melamun.
Fenomena “nongkrong tapi diem” ini kini makin sering terjadi dan justru dianggap wajar.
Menariknya, dari sisi psikologis dan sosial, kebiasaan ini bukan berarti hubungan pertemanan sedang renggang.
Sebaliknya, justru bisa menandakan tingkat kenyamanan yang tinggi antar-teman.
BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Tanggapi Isu Jasa Doa Online, Sebut Hanya Candaan Lama
BACA JUGA:Perusahaan Jepang Kian Minati Pekerja Indonesia, Etos Kerja Jadi Daya Tarik Utama
1. Hadir Secara Fisik Lebih Penting dari Sekadar Bicara
Di era digital, kehadiran fisik memiliki makna yang istimewa. Nongkrong bersama bukan selalu soal berbicara tanpa henti, tapi tentang kebersamaan dalam satu ruang.
Duduk berdampingan tanpa banyak kata pun bisa membuat seseorang merasa diterima dan menjadi bagian dari kelompok.
2. Pengaruh Smartphone dan Fenomena Phubbing
BACA JUGA:7 Resep Jus Buah Segar untuk Redakan Asam Lambung, Aman dan Menyehatkan!
BACA JUGA:Busui Wajib Tahu! Asam Lambung Tak Ganggu Kualitas ASI, Ini Alasannya
Salah satu penyebab utama suasana nongkrong jadi hening adalah phubbing, kebiasaan lebih fokus pada smartphone daripada lawan bicara.