Dana BTT Subsidi Harga Cabai
Ilustrasi--
JAMBI – Harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah di Provinsi Jambi, masih tinggi. Harga cabai rawit merah sendiri sudah tembus Rp 90 ribu perkilogramnya.
Pemerintah Provinsi Jambi, diminta segera lakukan tindakan, untuk mengintervensi harga di pasaran. Disamping itu, tingginya harga cabai, juga menyebabkan inflasi di Provinsi Jambi naik.
Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan tingginya harga cabai di pasaran. Pertama, pasokan yang berkurang, serta adanya gagal panen di sejumlah daerah penghasil cabai di pulau Jawa dan Sumatera.
“Sehingga, kondisi ini menyebabkan pasokan cabai ke pasar di Jambi berkurang. Pasokan berkurang, permintaan banyak, itulah yang menyebabkan harga tinggi. Beberapa hari lalu, saya sudah kumpulkan para distributor di Pasar Angso Duo, dan memang itulah kendalanya saat ini,” katanya.
BACA JUGA:Satpol PP Sisir Warung Miras
Pemprov Jambi menurutnya dipastikan hadir untuk mengatasi masalah tersebut. Johansyah mengatakan, ada dana Balanja Tidak Teduga (BTT) di Provinsi Jambi, yang bisa digunakan untuk mengatasi tingginya harga cabai tersebut.
“Kita bisa gunakan dana itu untuk menstabilkan harga di dua pasar, yakni Angso Duo dan Pasar Talang Banjar,” katanya.
Dia mengatakan, Pemprov Jambi harus cepat bergerak, agar pasokan masuk. Operasi pasar juga akan mulai dilaksanakan minggu depan, hingga pertengahan Desember mendatang.
Ini sekaligus menjawab kekhawatiran masayarakat mengenai tingginya harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
BACA JUGA:UMK Jambi Belum Dibahas
“Kita bantu pasokan, dengan harga yang tidak terlalu mahal,” katanya.
Ditanyakan mengenai berapa dana BTT yang akan dikeluarkan, Johansyah mengatakan tahun 2023 ini ada anggaran BTT sebesar Rp 2,5 miliar. Dari total itu, sudah terpakai sebesar hampir Rp 1 miliar.
“Dengan adanya gejolak harga cabai saat ini, makanya kita hadir, dengan menggunakan BTT itu untuk mengendalikan harga,” katanya.
Setidaknya, dengan operasi pasar itu, nanti masyarakat bia membeli cabai dengan harga di bawah harga pasar. Paling tidak, lanjut Johansyah, harga yang ditawarkan ke masyarakat pada operasi pasar nanti sekitar Rp 35 ribu perkilogramnya.
BACA JUGA:Tips Atasi Rambut Bercabang
“Makanya BTT itu salah satunya untuk melakukan subsidi sehingga harga stabil. Karena di Angso Duo kebutuhan cabai itu 8 ton sehari, sekarang tidak sampai segitu masuk. Kita juga minta pihak Dinas Pertanian untuk memantau mana daerah yang akan panen cabai, maka kita beli hasilnya. Kita yakin harga bisa stabil,” katanya. (enn/ira)