JAMBIKORAN.COM - Sumatra Barat dilanda bencana alam pada 11 Mei 2024.
Banjir bandang di kaki Gunung Marapi menerjang Lembah Anai, menyebabkan jalur yang menghubungkan Padang-Bukittinggi terputus karena badan jalan amblas di Lembah Anai.
Banjir juga menghanyutkan pondok-pondok wisata di lokasi pemandian, termasuk sebuah kafe di depan air terjun Lembah Anai. Hingga kini, tercatat 27 orang meninggal dunia dan 18 orang luka-luka.
Dalam sejarah masa kolonial Belanda, bencana banjir besar pernah terjadi dua kali di Lembah Anai, yaitu pada tahun 1892 dan 1904.
BACA JUGA:Sering Hemat, Zodiak Ini Lebih Pilih Menabung Ketimbang Berfoya-foya
Air terjun Lembah Anai merupakan bagian dari aliran Sungai Batang Lurah, yang berhulu di atas Gunung Singgalang.
Air Terjun Lembah Anai menawarkan keindahan alam pegunungan.
Sesuai keputusan No 25 Stbl No 756 tanggal 18 Desember 1922, Air Terjun Lembah Anai ditetapkan oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai Cagar Alam.
Air Terjun Lembah Anai bersumber dari hulu sungai di gunung tertinggi di Sumatra Barat, yaitu Gunung Singgalang, yang memiliki ketinggian 2.877 meter di atas permukaan laut (mdpl).
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024 Ditunda? Simak Penjelasan KemenPANRB
BACA JUGA:Resep Brongkos Daging Sapi, Sajian ala Keraton Jogja
Berikut beberapa fakta unik Air Terjun Lembah Anai.
Fakta Air Terjun Lembah Anai
1. Memiliki 7 Buah Air Terjun