Penderita diabetes tipe 5 umumnya memiliki berat badan rendah dan riwayat kekurangan gizi sejak masa kanak-kanak.
Para ahli menduga, kekurangan nutrisi yang dialami dalam jangka panjang dapat merusak pankreas sehingga produksi insulin menjadi lemah permanen.
BACA JUGA:Bukan Charger yang Salah! Ini 5 Penyebab Sebenarnya HP Ngecas Lama
BACA JUGA:Bella Hadid Ungkap Perjuangan Melawan Depresi dan Kecemasan: Sering Menangis Sebelum Mulai Hari
Meskipun demikian, tubuh pasien masih dapat merespons terapi insulin dengan baik.
Penanganan diabetes tipe 5 perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.
Pemberian insulin tanpa disertai asupan makanan yang memadai berisiko menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah yang terlalu rendah, yang bisa berbahaya bagi pasien, terutama di negara-negara dengan akses gizi yang terbatas.
Penelitian yang menguatkan temuan ini berasal dari proyek YODA (Young-Onset Diabetes in sub-Saharan Africa) yang dipublikasikan di The Lancet Diabetes & Endocrinology.
BACA JUGA:Viral! Pria Korea Jualan Cilok Keliling, Ternyata Terinspirasi sang Istri dari Indonesia
Studi tersebut meneliti hampir 900 pasien muda di Kamerun, Uganda, dan Afrika Selatan.
Hasilnya menunjukkan dua pertiga dari mereka tidak memiliki penanda autoimun khas diabetes tipe 1, tetapi tetap memiliki sedikit produksi insulin.
Menariknya, gejala serupa sebenarnya pernah ditemukan pada tahun 1950-an oleh dokter asal Inggris, Philip Hugh-Jones, yang menamakan kondisi itu “type J” atau Jamaica type diabetes.
Sayangnya, istilah tersebut terlupakan hingga akhirnya kini dihidupkan kembali dengan nama diabetes tipe 5.
BACA JUGA:Ustaz Yusuf Mansur Tanggapi Isu Jasa Doa Online, Sebut Hanya Candaan Lama