Rusia Hujani Ukraina dengan 600 Drone dan 48 Rudal, NATO Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35

Reporter: Ratna Damayanti |

Editor: Finarman |

Selasa , 30 Sep 2025 - 08:00

Rusia Hujani Ukraina dengan 600 Drone dan 48 Rudal, NATO Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35--

Namun, kerusakan parah pada pemukiman dan jatuhnya korban sipil memperlihatkan eskalasi perang yang kian mengkhawatirkan.

Menanggapi situasi tersebut, NATO segera meningkatkan kesiagaan dengan mengerahkan jet tempur siluman F-35 untuk patroli udara, khususnya di kawasan timur Eropa.

Polandia bahkan menutup sebagian wilayah udaranya dan menempatkan sistem radar pada tingkat siaga tertinggi.

Jet-jet NATO berpatroli di langit hingga serangan Rusia berakhir, meski tidak ada pelanggaran wilayah udara Polandia yang terdeteksi.

Serangan ini menjadi salah satu yang terbesar sejak perang dimulai, sekaligus memicu kekhawatiran baru mengenai stabilitas regional.

Ketegangan juga meningkat setelah laporan adanya aktivitas drone tak dikenal di wilayah udara Skandinavia pekan lalu yang sempat mengganggu penerbangan di Norwegia dan Denmark.

BACA JUGA:Setengah Dibuka

Situasi di perbatasan timur Eropa kini memasuki fase paling genting, dengan NATO dan Ukraina terus berusaha menghadapi agresi Rusia yang kian meluas. (*)

rusia hujani ukraina dengan 600 drone dan 48 rudal, nato kerahkan jet tempur siluman f-35                            jambikoran.com – ukraina kembali diguncang serangan besar-besaran dari rusia yang berlangsung lebih dari 12 jam pada minggu (28/9/2025).
hampir 600 drone dan 48 rudal diluncurkan secara bertubi-tubi ke berbagai wilayah, dengan kyiv menjadi sasaran utama.
akibat serangan tersebut, sedikitnya empat orang tewas, termasuk seorang gadis berusia 12 tahun, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
presiden ukraina volodymyr zelensky menyebut serangan itu sebagai tindakan keji yang sengaja menebar teror di kawasan permukiman.
baca juga:dana desa: stimulus perekonomian melalui koperasi desa merah putih
baca juga:antara potensi amorim dan spekulasi pergantian
“ini adalah serangan brutal, teror yang disengaja terhadap kota-kota biasa,” ungkap zelensky.
ia juga memperingatkan eropa bahwa agresi rusia tidak akan berhenti di ukraina dan bisa merembet ke negara-negara lain.
menurut laporan angkatan udara ukraina, total 611 target berhasil dinetralisir, termasuk 566 drone serang, dua uav tipe banderol, 35 rudal kh-101, dan delapan rudal kalibr.
meski demikian, lima rudal dan 31 drone tetap menghantam sedikitnya 16 lokasi.
baca juga:michael carrick, pilihan masuk akal
baca juga:kursi kepelatihan mu kembali memanas
serangan dan puing-puing yang jatuh tercatat di 41 titik, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sipil dan bangunan tempat tinggal di sejumlah distrik kyiv, seperti solomianskyi, sviatoshynskyi, holosiivskyi, darnytskyi, dan dniprovskyi.
rusia mengklaim bahwa target mereka adalah fasilitas militer serta industri yang terkait dengan pertahanan ukraina.
namun, kerusakan parah pada pemukiman dan jatuhnya korban sipil memperlihatkan eskalasi perang yang kian mengkhawatirkan.
menanggapi situasi tersebut, nato segera meningkatkan kesiagaan dengan mengerahkan jet tempur siluman f-35 untuk patroli udara, khususnya di kawasan timur eropa.
baca juga: main character energy: bisa jadi bumerang jika salah diterapkan
baca juga:prabowo rapat 2 jam soal keracunan mbg
polandia bahkan menutup sebagian wilayah udaranya dan menempatkan sistem radar pada tingkat siaga tertinggi.
jet-jet nato berpatroli di langit hingga serangan rusia berakhir, meski tidak ada pelanggaran wilayah udara polandia yang terdeteksi.
serangan ini menjadi salah satu yang terbesar sejak perang dimulai, sekaligus memicu kekhawatiran baru mengenai stabilitas regional.
ketegangan juga meningkat setelah laporan adanya aktivitas drone tak dikenal di wilayah udara skandinavia pekan lalu yang sempat mengganggu penerbangan di norwegia dan denmark.
baca juga:setengah dibuka
baca juga:gubernur peringatkan sppg, terkait temuan ulat di makanan mbg smkn 2 kota jambi
situasi di perbatasan timur eropa kini memasuki fase paling genting, dengan nato dan ukraina terus berusaha menghadapi agresi rusia yang kian meluas. (*)